UJI AKTIVITAS IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL HERBA KANCING UNGU (Borreria laevis Lamk.) TERHADAP FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Penulis

  • Mus Ifaya Universitas Mandala Waluya
  • Wa Ode Ida Fitriah Universitas Mandala Waluya
  • Juliana Baco Universitas Mandala Waluya
  • Bai Athur Ridwan Universitas Mandala Waluya
  • Wa Ode Yuliastri Universitas Mandala Waluya
  • Firhani Anggriani Syafrie Universitas Mandala Waluya
  • Nirwana Universitas Mandala Waluya

DOI:

https://doi.org/10.52434/jifb.v16i1.41930

Kata Kunci:

(Borreria laevis Lamk; Imunomodulator; Fagositosis Makrofag; Mencit)

Abstrak

Imunomodulator merupakan senyawa yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh. Mekanisme kerja imunomodulator antara lain memulihkan fungsi sistem imun yang terganggu (immunorestorasi), meningkatkan fungsi sistem imun (imunostimulasi), dan menekan respon imun (imunosupresi). Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai imunomodulator adalah tanaman herbal kancing ungu (Borreria laevis Lamk). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol tanaman kancing ungu (Borreria laevis Lamk) menunjukkan aktivitas imunomodulator terhadap fagositosis makrofag pada mencit jantan (Mus musculus). Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi dan selanjutnya diuji efek imunomodulatornya pada mencit jantan (Mus musculus) untuk melihat dampak terhadap aktivitas fagositosis yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, membandingkan peningkatan aktivitas fagositosis terhadap sampel lain menggunakan metode uji fagositosis. Metode analisis yang digunakan meliputi uji ANOVA dan LSD. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol tanaman kancing ungu (Borreria laevis Lamk) mempunyai efek imunomodulator dengan meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag pada mencit jantan. Persentase aktivitas fagositosis makrofag pada kelompok kontrol positif sebesar 30,06%, kelompok kontrol negatif sebesar 24,18%, kelompok dosis 100 mg/kgBB sebesar 29,38%, kelompok dosis 200 mg/kgBB sebesar 34,44%, dan kelompok dosis 300 mg/kgBB sebesar 34,44%. 45,08%, dengan hasil uji One-Way ANOVA signifikan p-value < 0,05.

Referensi

1. Haeria, Dhuha NS, Hasbi MI. Uji efek imunomodulator ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum. L) dengan parameter aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag pada mencit (Mus musculus) jantan. Farm Galen. 2017;4(1):1–7.

2. Kementerian Kesehatan RI. Buku pedoman manajemen penyakit tidak menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2019.

3. Gerba CP. Environmentally transmitted pathogens. In: Environmental Microbiology: Third Edition. 2015.

4. Hirayama D, Iida T, Nakase H. The phagocytic function of macrophage-enforcing innate immunity and tissue homeostasis. Int J Mol Sci. 2018;19(1):92.

5. Brindha P, Venkatalakshmi P, Vadivel V. Role of phytochemicals as immunomodulatory agents: A review. Int J Green Pharm. 2016;10(1).

6. Gurjar VK, Pal D. Natural compounds extracted from medicinal plants and their immunomodulatory activities. In: Bioactive Natural Products for Pharmaceutical Applications. 2021. p. 197–261.

7. Subowo S. Immunology. Jakarta: CV Sagung Seto; 2009.

8. Wahyuni W, Yusuf MI, Malik F, Lubis AF, Indalifiany A, Sahidin I. Efek imunomodulator ekstrak etanol spons melophlus sarasinorum terhadap aktivitas fagositosis sel makrofag pada mencit jantan Balb/C. J Farm Galen (Galenika J Pharmacy). 2019;5(2):147–57.

9. Sinaga A. Modul imunologi farmasi. Sumatera Utara: STIKES Madistra; 2015.

10. Hariyanti, Sunaryo H, Nurlaily S. Efek imunomodulator fraksi etanol dari ekstrak etanol 70% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) berdasarkan peningkatan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag poriteneum mencit secara in vitro. Pharmacy. 2015;12(1):58–69.

11. Conserva LM, Ferreira JC. Borreria and spermacoce species (Rubiaceae): a review of their ethnomedicinal properties, chemical constituents, and biological activities. Pharmacogn Rev. 2012;6(11):46–55.

12. Sidarima J. Skrining fitokimia dan penentuan kadar polifenol total, flavonoid total, saporan total dan tannin total herba kancing ungu (Borreria laevis Lamk.). Universitas Mandala Waluya; 2020.

13. Angelina M, Amelia P, Irsyad M, Meilawati L, Hanafi M. Karakterisasi ekstrak etanol herba katumpangan air (peperomia pellucida l. kunth). Biopropal Ind. 2015;6(No.2):53–61.

14. Istini I, Santoso B. Pengaruh penambahan serum dan lama waktu inkubasi lateks terhadap aktivitas fagositosis makrofag tikus sprague dawley (SD) dalam menunjang kegiatan penelitian. Indones J Lab. 2018;1(1):16–22.

15. Rauf A, Haeria, Anas DD. Efek imunostimulan fraksi daun katuk (Sauropus androgynus L. MERR) terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag pada mencit jantan (Mus musculus). JF FIK UINAM. 2016;4(1).

16. Marusin S, Chairul C. Efek ekstrak air dan alkohol pada siwak (Salvadora persicaL.) terhadap peningkatan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag. Media Litbang Kesehat. 2012;22(1):38–44.

17. Ulfah M, Sari V, Cahyani N, Kinasih I. Pengaruh pemberian seduhan teh daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap aktivitas fagositosis sel makrofag dan proliferasi sel limfosit mencit galur Balb/C yang diinduksi vaksin hepatitis B. Momentum. 2017;13(2):63–71.

18. Herawati I, Husin UA, Sudigdoadi S. Pengaruh ekstrak etanol propolis terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis pada kultur makrofag yang diinfeksi enteropathogenic escherichia coli (EPEC). Maj Kedokt Bandung. 2015;47(2):102–8.

19. Nurhasnawati H, Sukarmi S, Handayani F. Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun jambu bol (Syzygium malaccense L.). J Ilm Manuntung. 2017;3(1):91–5.

20. Tania PO ari. Mekanisme escape dan respon imun innate terhadap Candida albicans. J Ilm Kedokt Wijaya Kusuma. 2020;9(1):60.

21. Depkes RI. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta; 2000. 352–362 p.

22. Intan PR, Winarno MW, Prihartini N. Efek ekstrak campuran kulit batang pulai (Alstonia scholaris) dan meniran (Phyllanthus niruri) pada mencit swiss webster yang diinfeksi plasmodium berghei. J Kefarmasian Indones. 2017;6(2):79–88.

23. Baratawidjaja K. Imunologi dasar. Indonesia U, editor. Vol. 1, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Yogyakarta; 2012.

24. Wahyuni, Malaka MH, Fristiohady A, Yusuf MI, Sahidin. Potensi imunomodulator ekstrak etanol buah kecombrang(Etlingera elatior (Jack) R.M.Smith) terhadap aktivitas fagositosis makrofag mencit jantan galur Balb/C. Pharmacon. 2017;6(3):350–5.

25. Rojihah R, Akhrani LA, Hasanah N. Perbedaan political awareness dilihat dari peran gender pemilih pemula. J Mediapsi. 2015;1(1):59–66.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-31