Analisis keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran biologi materi sistem reproduksi manusia pada siswa SMA Putra Bangsa Kabupaten Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.52434/jkpi.v4i2.42886Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem reproduksi manusia di SMA Putra Bangsa Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui angket skala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (Cronbach’s Alpha = 0,936). Sampel penelitian berjumlah 43 siswa kelas XI MIPA. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berpikir kritis siswa berada pada kategori cukup, dengan 13,3% siswa memperoleh skor 50%–60%. Uji hipotesis menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar (p = 0,609 > 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis memerlukan penerapan model pembelajaran aktif seperti Problem-Based Learning (PBL) atau SIMAS ERIC, disertai media pembelajaran yang interaktif dan pelatihan guru.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju dengan ketentuan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak penerbitan pertama kepada jurnal dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta sitasi yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Efek Akses Terbuka).
 
                                                 
							











