Penggunaan lingkungan sekolah sebagai laboratorium IPA untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran keanekaragaman hayati kelas VII SMP
DOI:
https://doi.org/10.52434/jkpi.v4i2.42885Abstract
This research aims to examine the effectiveness of utilizing the school environment as an IPA (Science) laboratory to enhance Science learning activities, specifically on biodiversity material, by comparing an experimental class and a control class involving seventh-grade students at SMP Penerus Bangsa, Tangerang City. The background of the problem indicates that conventional learning of biodiversity often triggers less active student engagement and a superficial understanding. Therefore, an approach that leverages existing natural resources around the school is considered to have the potential to overcome this problem. The research method used is a quantitative method with a quasi-experimental design involving two groups: an experimental group that learned using the school environment as an IPA laboratory and a control group that used conventional methods in the classroom. The learning sample was conducted through direct investigation, observation, identification, and classification of organisms in various school habitats (e.g., gardens, yards, and grassy areas). Data collection on learning activities was carried out through observation sheets and response questionnaires
Downloads
Published
Issue
Section
License

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju dengan ketentuan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak penerbitan pertama kepada jurnal dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta sitasi yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Efek Akses Terbuka).
 
                                                 
							











