KAJIAN KERASIONALAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI SALAH SATU PUSKESMAS KOTA BANDUNG

Penulis

  • Ida Lisni Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana
  • Yeni Nurisma Oktavia Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana
  • Deni Iskandar Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana

DOI:

https://doi.org/10.52434/jfb.v11i1.695

Abstrak

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama, tidak dideteksi sejak dini dan tidak menerima pengobatan yang memadai dapat menimbulkan beberapa gangguan seperti kerusakan pada ginjal, penyakit jantung koroner dan stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis obat antihipertensi yang diresepkan pada pasien hipertensi dan kerasionalan peresepan obat antihipertensi berdasarkan tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Penelitian ini menggunakan metode observatif non ekperimental dengan penyajian data secara deskriptif dan menggunakan data retrospektif, dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan standar penggunaan obat mutakhir. Data diambil dari resep elektronik dan data register pasien hipertensi pada periode Desember 2018 sampai dengan Februari 2019 pada salah satu puskesmas di kota Bandung. Jumlah resep yang diperoleh adalah 119 resep. Obat antihipertensi yang diresepkan adalah amlodipin (98,32%), kaptopril (0,84%), kombinasi amlodipine-kaptopril (0,84%). Analisis terhadap kerasionalan penulisan resep pada pasien hipertensi diperoleh tepat indikasi (100%), tepat obat (100%,) tepat pasien (100%), dan tepat dosis (99,16%). Perlu ditingkatkan pengkajian ketepatan dosis agar pasien menerima terapi obat antihipertensi yang rasional.

Referensi

Balitbang Kementerian kesehatan Republik Indonesia., 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta : Balitbang Kemenkes RI.

Cipolle, R. J., Strand, L.M., & Morley, P.C., 1998. Pharmaceutical Care Practice, THE McGraw-Hill Companies : New York.

Departemen Kesehatan RI. 1983. Kebijakan Obat Nasional. Jakarta : Depkes RI

Destiani, D. P., Rina, S., Eli, H., Ellin, F., Syahrul, N., 2016. Evaluasi Penggunaan Obat antihipertensi pada pasien rawat jalan di fasilitas kesehatan rawat jalan pada tahun 2015 dengan metode ATC/DDD. Jurnal Farmaka. Vol. 14. No. 2. P. 19-25.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Well, B.G., and Posey, L.M., 2015. Pharmacotherapy: A Phatophysiologic Aproach, Nineth Edition, The Mc Graw-Hill Companies, Inc., USA. 87-101

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia., 2003. Penggunaan Obat Rasional Bagi Tenaga Perawat di Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia., 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional, Jakarta

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia., 2014. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI tentang Hipertensi. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

LexiComp., 2009. Drug Information Handbook, 17th Edition. Lexi-Comp., US

McEvoy, G.K., (2011). American Society of Health-System Pharmacists, (AHFS) Drugs Informations. The American Society of Health-System Pharmacists Inc., Bethesda

Muchtar, N. R., Heedy, T., Widdhi, B., 2015. Studi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Perawatan Di RSUP Prof. DR. R. D. Kandow Manado Periode Juli 2013 – Juni 2014. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol 4. No 3. P. 22-28.

Siregar, C. J. P., Kumulosasi, E., 2006. Farmasi klinik: Teori dan Penerapan. Jakarta : EGC

Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.P., Kusnandar, 2013. Iso Farmakoterapi. Buku 1. Vol. 3. Jakarta : ISFI penerbitan

Sumawa, P., M., R., Wullur, A., C., Yamlean, P., V., Y., 2015. Evaluasi kerasionalan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado Periode Januari- Juni 2014. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi- UNSRAT. Vol. 4. No. 3. P. 126-133

Untari, E., K., Agilina, A., R., Susanti, R., 2018. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi di Puskesmas Siantan Hilir Pontianak tahun 2015. Pharmaceutical Sciences and Research. Vol. 5. No. 1. P. 32-39

World Health Organization., 2004. Promoting Rational Use of Medicines Saves Lives and Money WHO Experts Say. Geneva: WHO

Diterbitkan

2020-01-31