ANALISIS PENGETAHUAN, PERILAKU, DAN KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK DALAM SWAMEDIKASI DI SALAH SATU APOTEK DI KOTA BANDUNG

Authors

  • Ani Anggriani Department of Pharmacology and Pharmacy Clinic, Faculty of Pharmacy, Bhakti Kencana University, Jl. Soekarno Hatta No. 754 Bandung, Bandung, 40614, Indonesia
  • Dinda Amelia Fitriani Department of Pharmacology and Pharmacy Clinic, Faculty of Pharmacy, Bhakti Kencana University, Jl. Soekarno Hatta No. 754 Bandung, Bandung, 40614, Indonesia
  • Ida Lisni Department of Pharmacology and Pharmacy Clinic, Faculty of Pharmacy, Bhakti Kencana University, Jl. Soekarno Hatta No. 754 Bandung, Bandung, 40614, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52434/jifb.v15i2.1376

Keywords:

analgesik, ketepatan penggunaan obat, perilaku, swamedikasi, tingkat pengetahuan

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya masyarakat untuk mengobati dan memelihara kesehatan diri sendiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis. Salah satu obat yang paling banyak digunakan dalam swamedikasi yaitu analgesik untuk mengatasi nyeri. Tingkat pengetahuan mengenai obat analgesik diperlukan dalam kegiatan swamedikasi untuk menghindari penggunaan obat yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pasien serta ketepatan penggunaan obat pada swamedikasi analgesik di salah satu apotek di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 30% responden, pengetahuan cukup 46%, dan pengetahuan baik 24%, untuk perilaku responden terdapat  86%  baik dan 14% tergolong cukup. Analisis statistik korelasi menggunakan rank spearman didapat nilai signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien korelasi 0,703 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan arah yang positif antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi obat analgesik. Sebanyak 100% responden sudah tepat dalam pemilihan obat analgesik dan 96% responden sudah tepat dosis.

Author Biographies

Ani Anggriani, Department of Pharmacology and Pharmacy Clinic, Faculty of Pharmacy, Bhakti Kencana University, Jl. Soekarno Hatta No. 754 Bandung, Bandung, 40614, Indonesia

Farmasi Klinik dan Komunitas

Ida Lisni, Department of Pharmacology and Pharmacy Clinic, Faculty of Pharmacy, Bhakti Kencana University, Jl. Soekarno Hatta No. 754 Bandung, Bandung, 40614, Indonesia

Farmasi

References

World Health Organization. The role of the pharmacist in self-care and self-medication. World Health Organisation. 1998.

Gutema GB, Gadisa DA, Kidanemariam ZA, Berhe DF, Berhe AH, Hadera MG, et al. Self-medication practices among health sciences students: the case of Mekelle University. J Appl Pharm Sci. 2011;1(10):183–9.

Jain A, Bhaskar DJ, Gupta D, Agali C, Yadav P, Khurana R. Practice of self-medication for dental problems in Uttar Pradesh, India. Oral Health Prev Dent. 2016;14(1).

Published

2024-07-31