PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH

Penulis

  • Diana Sylvia Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang
  • Fatimah Fatimah Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah
  • Dina Pratiwi Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah

DOI:

https://doi.org/10.52434/jfb.v11i1.718

Abstrak

Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) sering dijadikan sebagai obat tradisional karena memiliki berbagai macam khasiat salah satunya antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan serta nilai IC50 yang terkandung dalam beberapa ekstrak daun cocor bebek. Penelitian ini dilakukan pada beberapa tahap yaitu meliputi pembuatan ekstrak dengan metode maserasi menggunakan berbagai tingkat kepolaran yaitu n-heksan, etil asetat, etanol 70%, masing-masing ekstrak dilakukan identifikasi senyawa metabolit sekunder, uji kadar air, uji total fenol dengan menggunakan metode Folin Ciocalteau dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan vitamin C sebagai pembanding. Hasil pengujian skrining fitokimia pada ekstrak etil asetat dan etanol 70% memiliki kandungan senyawa flavonoid, fenol, tanin, dan steroid sedangkan pada ekstrak n-heksan memiliki kandungan senyawa fenol, flavonoid dan tanin. Berdasarkan pengujian kandungan total fenol pada ekstrak n-heksan mendapatkan hasil 0,83 mg/g, pada ekstrak etil asetat mendapatkan hasil kandungan total fenol sebesar 4,77 mg/g, sedangkan pada ektrak etanol 70% mendapatkan hasil 8,94 mg/g. Aktivitas antioksidan ekstrak n-heksan memiliki akivitas yang sedang dengan nilai IC50 144,55 ppm, ekstrak etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dengan nilai IC50 118,96 ppm, pada ekstrak etanol 70% memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dibandingkan dengan ekstrak n-heksan dan ekstrak etil asetat dengan nilai IC50 sebesar 67,19 ppm.

Biografi Penulis

Diana Sylvia, Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang

Dosen dpk

Diterbitkan

2020-02-01