Pembelajaran berbasis Next Generation Science Standards untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah menengah pertama pada materi energi
DOI:
https://doi.org/10.52434/jkpi12120Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan hasil analisis potensi dan masalah yang diambil dari standar pembelajaran yang digunakan di sekolah. Berdasarkan hasil wawancarai pihak sekolah menyatakan bahwa hanya menggunakan perangkat pembelajaran berdasarkan pemerintah. Dari hal tersebut maka peneliti ingin menerapkan pembelajaran Next Generation Science Standard pada peserta didik dengan menggunakan pembelajaran berbasis Next generation science standard dengan model 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan) materi energi pada peserta didik kelas 7 di tingkat sekolah menengah pertama salah satu kota di Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana hasil penerapan pembelajaran NGSS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi energi. Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas VII sebanyak 31 peserta didik. Pakar ahli memvalidasi perangkat pembelajaran berbasis NGSS. Hasil validasi rata-rata ahli perangkat dan ahli materi masing-masing adalah 92,70% dan 90% (sangat layak). Efektivitas perangkat pembelajaran diukur melalui pretest dan posttest kemudian dihitung peningkatannya dengan rumus N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator pemikiran kritis telah meningkat dengan rata-rata N-gain 0,31. Sehingga disimpulkan dengan pembelajaran berbasis NGSS menjadikan kemampuan berpikir kritisnya meningkat.
Referensi
Ahmatika, Deti. (2016). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Pendekatan Inquiry/Discovery. Jurnal Eucid, 3(1), 394–403.
Aththibby, A. R., & Salim, M. B. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Flash Topik Bahasan Usaha dan Energi. Jurnal Pendidikan Fisika, 3(2).
Fakhriyah, F. (2014). Penerapan Problem Based Learning dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(1), 95–101.
Hake. (1999). Analyzing Change/Gain Scores.
Humphries, Charlotte. (2013). Critical Thinking in Physical Education. Strategies, 27(3), 18–21.
Kawuryan, Sekar Purbariani, Sayuti, Suminto A., & Aman. (2022). Critical thinking among fourth grade elementary schol students: A gender perspective. Cakrawala Pendidikan Jurnal Ilmiah Pendidikan, 41(1), 211–224.
NGSS, Lead States. (2013). Next Generation Science Standards: For States, By States. Washington, D.C: National Academy Press.
Nugroho, Robertus Arifin, & Suryadarma, I. Gusti Putu. (2018). Pengaruh servant leadership learning dengan concept mapping terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 4(1), 114–127. https://doi.org/dx.doi.org/10.21831/jipi.v4i1.9823
Pohan, Sarah Azhari, & Dafit, Febriana. (2021). Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1191–1197.
Putra, B. K. B., A, Prayitno B., & Maridi. (2018). The Effectiveness of Guided Inquiry and Instad Towards Student’s Critical Thinking Skills on CIrculatory System Materials. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 7(4), 476–482.
White, T. K., Whitaker, P., Gonya, T., Hein, R., Kroening, D., Lee, K., Lee, L., & Lukowiak, A. (2009). The use of interrupted case studies to enhance critical thinking skills in biology. Journal of Microbiology & Biology Education, 10(25–31).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju dengan ketentuan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak penerbitan pertama kepada jurnal dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta sitasi yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Efek Akses Terbuka).