Membaca Permulaan Dengan Metode Multisensori

Penulis

  • Siska Kusmayanti Universitas Garut

DOI:

https://doi.org/10.52434/jp.v13i1.832

Abstrak

Membaca merupakan salah satu kemampuan yang penting dimiliki oleh siswa SD. Melalui membaca, siswa dapat memperoleh pengetahuan, wawasan, informasi, dan pengalaman-pengalaman baru. Ada banyak jenis kemampuan membaca, salah satunya Adalah kemampuan membaca permulaan. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang mendasari kemampuan untuk tahap-tahap berikutnya. Kemampuan ini harus dimiliki oleh siswa SD, khususnya untuk kelas-kelas awal. Karena, jika kemampuan dasar ini tidak kuat, maka pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, kemampuan membaca permulaan ini perlu mendapat perhatian lebih dari guru. Namun pembelajaran membaca permulaan ini tidak serta merta mudah untuk diajarkan. Karena menurut Sugiarto (2002) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menghambat keberhasilan dalam membaca, faktor-faktor tersebut datang dari guru, anak, materi pembelajaran, metoe pengajaran serta kondisi lingkungan. Menyadari faktor-faktor tersebut, maka salah satu cara agar pembelajaran membaca permulaan itu optimal, guru harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode membaca permulaan yang dapat diterapkan adalah metode multisensori. Metode ini dipandang sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan memperhatikan individu dengan masing-masing kemampuannya, baik visual, audio, maupun kinestetik

Referensi

Abdurrahman. M. (2002). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ampuni, S. (1998). Proses Kognitif dalam Pemahaman Bacaan. Buletin Psikologi, VI, 2. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ayriza. Y. (1995). Perbandingan Efektivitas Tiga Metode Membaca Permulaan dalam Meningkatkan Kesadaran Fonologi Anak Pra Sekolah, Tesis (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Chaer, A. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dekdibud. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lestary. (2004). Perbedaan Efektivitas Metode Kata Lembaga dengan Alat Bantu Gambar dan Tanpa Gambar dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Taman Kanak-kanak. Skripsi. Universitas Katolik Soegijipranata.

Ma’rat, Prof.Dr.Samsunuwijayati. (2005). Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama.

Myers, P.I., dan Hammil, D.D. 1976. Methods for Learning Disorder. Canada: John Wiley and Sons.

PISA. (2015). Kemampuan Membaca (Online). Tersedia di: http://m.republika.co/indeks/topic/minat-baca. (Diakses tanggal 24 Juli 2019)

Washburn, E.K., Joshi, R.M., dan Catrell, E. B. (2011). Are Preservice Teachers Prepared to Teach Strugling Readers? Annals of Dyslexia, 61, 21-24. DOI 10.1007/ s11881-010-0040-y.

Yusuf, M. (2003). Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Diterbitkan

2019-10-10

Cara Mengutip

Kusmayanti, S. (2019). Membaca Permulaan Dengan Metode Multisensori. Jurnal Pendidikan UNIGA, 13(1), 222–227. https://doi.org/10.52434/jp.v13i1.832

Terbitan

Bagian

Jurnal Pendidikan UNIGA