Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Membangun Peace Culture Dan Harmonisasi Beragama
DOI:
https://doi.org/10.52434/jpu.v18i1.4033Abstract
Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan kebersamaan kelompok tersebut. Disetiap lembaga ataupun organisasi diperlukan seorang pemimpin untuk mengatur, mengarahkan, dan mengontrol sumber daya yang ada di dalam lembaga ataupun organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan pokok yaitu : 1) Untuk menjelaskan pola kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun peace culture dan Harmonisasi Beragama (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Lamongan), 2) Untuk mengetahui Faktor Pendorong dan Penghambat Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Membangun Peace Culture dan Harmonisasi Beragama (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Lamongan), Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan focus pengumpulan data yang komprehenshif terhadap semua kejadian yang dialami. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Membangun Peace Culture dan Harmonisasi Beragama (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Lamongan) serta factor pendukung dan penghambat dalam melaksanakanya. Subyek penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Lamongan. Peneliti sendiri bertindak sebagai instrument sentral, adapun data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menggali data dan menganalisa data secara kredibel dan efektif maka penelitian ini melakukan eksplorasi data dengan melakukan validasi data menggunakan teknik triangulasi sumber, instrument dan metode sehingga didapatkan gambaran dan hasil penelitian yang akurat. cara yang digunakan untuk validasi data adalah kegigihan observasi, triangulasi, validitas referensi, tinjauan anggota, kolaborasi dan audit. Penelitian ini bermanfaat untuk menciptakan budaya damai sebagai bekal membangun harmonisasi antar pemeluk agama dan menunjukkan kontribusi dunia pendidikan untuk mencetak genareasi yang menyadari akan pentingnya perdamaian dan tidak perlunya penyerangan yang dapat memicu konflik terutama yang berlandaskan agama.