Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi pada Pembelajaran IPA Rangkaian Listrik Sederhana Di Kelas VI Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.52434/jpif.v2i1.1807Kata Kunci:
Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, Rangkaian ListrikAbstrak
Pembelajaran IPA di SD Negeri 1 Cibeureum Kecamatan Banjar Kota Banjar, menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPA belum dilaksanakan secara optimal, karena guru masih menerapkan metode yang mengarah pada hapalan serta jarang menggunakan alat bantu pengajaran. Metode demonstrasi sering dilupakan sehingga siswa kurang terlibat dalam menemukan konsep – konsep, teori - teori, hukum- hukum, dan prinsif- prinsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA topik rangkaian listrik sederhana dengan menerapkan metode demonstrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Action Classroom Research) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Cibeureum Kecamatan Banjar Kota Banjar dengan jumlah 30 orang, instrumen penelitian yang di gunakan yaitu tes, lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran pada setiap siklus dikembangkan berdasarkan langkah- langkah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan mempertimbangkan hasil refleksi . Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi mendorong aktivitas guru dan siswa menjadi lebih aktif. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya setelah diterapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA rangkaian listrik sederhana. Perolehan nilai rata - rata tes setiap siklus sebagai berikut : Siklus I pertemuan 1 dengan nilai rata-rata tes sebesar 68,00 dengan indikator keberhasilan pencapaian KKM sebesar 50%, pada siklus I pertemuan 2 dengan nilai rata-rata tes sebesar 71,00 dengan indikator keberhasilan pencapaian KKM sebesar 65%, pada siklus II pertemuan 1 dengan nilai rata-rata tes sebesar 80,25 dengan indikator keberhasilan pencapaian KKM sebesar 70 %, pada siklus II pertemuan 2 dengan nilai rata-rata tes sebesar 85,00 dengan indikator keberhasilan pencapaian KKM sebesar 90%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA rangkaian listrik sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta siswa lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran.Referensi
Anderha, R. R., & Maskar, S. (2020). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Pembelajaran Daring Materi Eksponensial. Jurnal Ilmiah Matematika Realistik, 1(2), 1-7.
Badrun, Ahmad. (1983). Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Bandung.
Bando, Ushwa Dwi Masrurah Arifin, and Elihami Elihami. (2021) "Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Pembelajaran Fiqh Di Pesantren Melalui Konsep Pendidikan Nonformal." Jurnal Edukasi Nonformal 2.1 (2021): 81-90.
Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas (2007), Materi Pelatihan Terintegrasi Strategi dan Metode Pembelajaran.
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Standar Kompetensi IPA. Jakarta: Depdiknas.
Dirgantoro, K. P. S. (2018). Kompetensi guru matematika dalam mengembangkan kompetensi matematis siswa. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(2), 157-166.
Jannah, F. (2015). Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar. -, 1(2), 19-24.
Kasbolah, K. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.
Meilia, M., & Murdiana, M. (2019). Pendidik Harus Melek Kompetensi Dalam Menghadapi Pendidikan Abad Ke-21. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu Dan Budaya Islam, 2(1), 88-104.
Nasution, N dan Budiastra, K. (1998). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud
Samatowa, U. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Sudjana, N dan Ibrahim. (1995). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sumardi, Y.dkk. (1997). Konsep Dasar IPA I. Jakarta: Depdikbud
Sutardi, D. dan Sudirjo E (2007). Pembaharuan dalam PBM di SD. Bandung: UPI PRESS
Syaodih, N. (2000). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tim Pelatih Proyek PGSM. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.
Uzer, M. U. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Winataputra, U.S. dkk. (1993). Strategi Belajar Mengajar. IPA. Jakarta Bandung: Pionir Jaya.
Suryabrata, Sumardi, dkk. (1981). Metodologi Penelitian. UGM.
Utami, I. H., & Hasanah, A. (2020). Kompetensi profesional guru dalam penerapan pembelajaran tematik di SD Negeri Maguwoharjo 1 Yogyakarta. Pionir: jurnal pendidikan, 8(2).
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Bahan Ajar Pendidikan dan LatihanProfesi Guru