KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SEBELUM DAN SETELAH BENCANA DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
DOI:
https://doi.org/10.52434/mja.v1i2.462Abstrak
Gempa bumi dan tsunami pada tanggal 25 Oktober 2010 di Kabupaten Kepulauan Mentawai, mengakibatkan korban jiwa, kerugian materi, terganggunya kehidupan masyarakat, rusaknya tatanan lingkungan sosial maupun fisik. Bencana ini juga mengakibatkan kerugian pada sub-sektor perkebunan dan perikanan yang merupakan sumber perekonomian masyarakat di Kepulauan Mentawai. Pemerintah melaksanakan program rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi di daerah terdampak bencana. Terkait dengan situasi tersebut, peneliti ingin mengukur perbedaan kondisi sosial ekonomi pada petani sebelum bencana dan setelah ada kegiatan rehabilitasi serta rekonstruksi saat dilakukan penelitian. Pengumpulan data dengan cara survei, wawancara, pengamatan, serta dari dokumen-dokumen yang tersedia. Metode analisis menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta menggunakan alat analisis statistik SPSS 21 untuk analisis uji beda. Hasil penelitian diperoleh kondisi sosial ekonomi petani yang dinilai dengan persentase yaitu nilai kepemilikan asset rumah, luas tanah, luas lahan sawah, luas lahan kebun, kepemilikan ternak dan luas kandang, kepemilikan alat transportasi, kepemilikan usaha sampingan, pendapatan keluarga, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya rata-rata mengalami perubahan secara signifikan setelah program rehabilitasi dan rekonstruksi. Hal ini dibuktikan dengan analisis Uji Beda menggunakan SPSS 21, dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05. Disarankan adanya pembinaan sosial ekonomi yang berkelanjutan khususnya tentang pertanian untuk memulihkan kembali kondisi sosial ekonomi pada petani yang terdampak bencana. Kata Kunci : Sosial, Ekonomi, Petani, BencanaUnduhan
Diterbitkan
2018-12-01
Terbitan
Bagian
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness And Agricultural Economics Journal)
Lisensi
|