Pengaruh Konsentrasi Giberelin dan Lama Perendaman terhadap Kualitas Benih Porang (Amorphophallus oncophyllus prain)

Penulis

  • Rijal Mutaqin Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut
  • Rama Adi Pratama Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman
  • Jenal Mutakin Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut

DOI:

https://doi.org/10.52434/jagros.v7i1.872

Abstrak

Porang (Amorphophallus oncophyllus prain) merupakan salah satu jenis tanaman tuberkulosis yang bernilai ekonomis tinggi untuk diusahakan dan dibudidayakan. Oleh karena itu, senyawa sintetik diperlukan untuk meningkatkan kemampuan benih dalam mendorong perkecambahan. Salah satu senyawa sintetik yang dapat digunakan adalah giberelin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi giberelin dan lama perendaman terhadap Vigor and Viability Test pada biji porang. Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Januari 2022 di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 4 x 4. Faktor pertama adalah konsentrasi giberelin (G) yaitu: g1 = 500 ppm, g2 = 1000 ppm , g3 = 1500 ppm dan g4 = 2000 ppm. Faktor kedua adalah lama perendaman (P) yaitu: p1 = 2 jam, p2 = 4 jam, p3 = 6 jam dan p4 = 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara konsentrasi giberelin dengan lama perendaman pada uji vigor dan viabilitas pada biji porang dan Pemberian konsentrasi 1000 ppm merupakan konsentrasi yang paling efektif ditinjau dari laju perkecambahan, indeks vigor dan konsentrasi 500 ppm untuk laju perkecambahan

Referensi

Abidin Z. 1987. Ilmu Tanaman. Angkasa. Bandung.

Agurahe, L., H. L. Rampe dan F. R. Mantiri. 2019. Pematahan Dormansi Benih Pala

(Myristica fragrans Houtt) Menggunakan Hormon Giberelin. Jurnal Pharmacon

(1):30-40

Girsang, R., Luta, D. A., Syahfitri, A,. dan Suriadi. (2019). Peningkatan Perkecambahan

Benih Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Akibat Interval Perendaman

H2SO4 Dan Beberapa Media Tanam. Journal of Animal Science and Agronomy

Panca Budi, 4(1): 24-28

Hadi, R, Asafaat (2019). Beberapa Varietas Padi Sawah Pada Cekaman Salinitas Tinggi

The Effect Of Giberelin ( GA3 ) Concentration On Germination Of Several Rice

Field Varieties In High Salinity Stresses Agroteknologi , Fakultas Pertanian ,

Universitas Winaya Mukti Jalan Raya Tanj. 1(2), 89–100.

Harsono, N. a., & Bayfurqon, F. (2021). Pengaruh Periode Simpan dan Konsentrasi

Ekstrak Bawah Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih

Timun Apel (Cucumis Sp.). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 22.

Hopkin, W. G. (1995). Introduction to Plant Physiology. Jhon Wiley & Sons, Inc

Jurnal Agroteknologi dan Sains (JAGROS) Rijal Mutaqin, et. al.

Vol. 7 No. 1 Desember 2022

Halaman 16- 26

Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih – Pengolahan Benih dan Tuntunan

Praktikum. Rineka Cipta : Jakarta.

Kolo, E., & Tefa, A. (2016). Pengaruh Kondisi Simpan Terhadap Viabilitas dan Vigor

Benih Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill). portal jurnal unimor, 113.

Lesilolo, & Riry. (2013). Pengujian Viabilitas Dan Vigor Benih Beberapa Jenis Tanaman

Yang Beredar Di Pasaran Kota Ambon. Agrologia, 7-8.

Panglungan, D., Wonosalam, K., & Jombang, K. (2021). “ Membangun Sinergi antar

Perguruan Tinggi dan Industri Pertanian dalam Rangka Implementasi Merdeka

Belajar Kampus Merdeka †Pengembangan Inovasi Pembibitan Porang

(marphopallus Onchophillus L .). 5(1), 495–508.

Ramdana Sari dan Suhartati (2009). Tumbuhan Porang: Prospek Budidaya Sebagai Salah

Satu Sistem Agroforestry. 97–110.

Rahmawati, D., & Wijayanti, R. (2018). Aplikasi Trichoderma Sp. dan Lama

Penyimpanan Terhadap Dormansi Benih Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.).

Agriprima : Journal Of Applied Agricultural Sciences, 2(2), 154–162

Ridha, R. (2017). Peran Ekstrak Telur Keong Mas dalam Meningkatkan Viabilitas dan

Vigoritas Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill).

Rusmin, D., Suwarno, F. C., & Darwati, I. (2020). Pengaruh Pemberian Ga 3 Padada

Berbagai Konsentrasi Dan Lama Imbibisi Terhadap Peningkatan Viabilitas Benih

Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.). Jurnal Penelitian Tanaman

Industri,17(3),89. https://doi.org/10.21082/jlittri.v17n3.2011.89-94

Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. PT Grasindo : Jakarta.

Saleh, N., Rahayuningsih, S. A., Radjit, B. S., Ginting, E., Harnowo, D., & Mejaya, I. M.

J. (2015). Tanaman Porang. In Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanamaan

Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/publikasi/petunjuk-teknis/booklet/2217-

tanamanporang.html

Suhendra, e. (2016). Efek Konsentrasi Hormon Giberelin (Ga3) Dan Lama Perendaman

Pada Berbagai Pembelahan Terhadap Perkecambahan Benih Manggis (Garcinia

mangostana L). Jurnal Pertanian Tropik, 245

Tatipata, A., P. Yudono., A. Purwantoro., dan W. Mangoendidjojo. 2004. Kajian Aspek

Fisiologi dan Biokimia Deteriorasi Benih Kedelai Dalam

Penyimpanan.Ilmu Pertanian 11 (2): 76-87

Turhadi, & Indriyani, S. (2015). Uji Daya Tumbuh Porang (Amorphophallus muelleri

Blume) dari Berbagai Variasi Potongan Biji. Jurnal Biotropika, 3(1), 2–7.

Ulu, M., Taolin, R., & Seran, R. (2019). PengaruhJenis Media Tanam dan Lama

Perendaman Benih dalam Air Hangat terhadap Bibit Pepaya (Carica papaya L.).

JurnalPertanianKonservasiLahanKering, 65.

Utomo, B. 2006. Ekologi benih. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-31

Terbitan

Bagian

Jagros : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)