Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Dataran Mediu Banyuresmi Garut
DOI:
https://doi.org/10.52434/jagros.v9i2.42297Abstrak
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Penanaman kentang biasanya di dataran tinggi, apabila dilakukan secara terus menerus tanpa rotasi tanam dapat merusak lingkungan seperti degradasi lahan. Solusinya adalah dengan mengurangi penanaman pada dataran tinggi dan mencoba alternatif lain dengan menanam kentang pada dataran menengah dengan menggunakan komposisi media tanam untuk mengoptimalkan pertumbuhan. Penelitian ini dilaksanakan di Kp. Cikarokrok, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat dari bulan Mei sampai Agustus 2024. Lokasi percobaan terletak pada ketinggian ±701 mdpl. Percobaan ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 2 faktor yaitu, varietas (main plot) terdiri dengan taraf = Varietas Medians dan = Varietas AR 08. Sedangkan komposisi media (sub plot) dengan taraf, = 1:1:1:1, = 2:1:1:1, = 3:1:1:1, = 4:1:1:1. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara komposisi media tanam dan jenis varietas terhadap pertumbuhan serta hasil kentang. Namun hasil penelitian menunjukkan pengaruh mandiri dari penggunaan komposisi media m1 (1:1:1:1) pada tinggi tanaman, bobot kering tanaman, jumlah umbi per tanaman dan berat umbi pertanaman. Sedangkan perlakuan m2 (2:1:1:1) berpengaruh pada tinggi tanaman dan jumlah umbi pertanaman serta perlakuan m3 (3:1:1:1) berpengaruh pada tinggi tanaman. Kentang dengan varietas Medians menunjukan luas daun dan bobot kering tanaman lebih baik disbanding varietas AR 08.