Perbandingan Metode Sederhana Uji pH Tanah menggunakan pH meter, Lakmus, dan PUTK pada Sampel Tanah di Kabupaten Garut Jawa Barat

Penulis

  • asti asfianti

DOI:

https://doi.org/10.52434/jagros.v8i2.41489

Abstrak

Kesuburan tanah merupakan indikator yang menentukan keberhasilan dalam dunia pertanian. Salah satu parameter yang menentukan tingkat kesuburan tanah adalah pH tanah karena mempengaruhi tingkat ketersediaan unsur hara dan pertumbuhan tanaman. Metode pengujian pH tanah sederhana yang bisa diterapkan oleh petani dalam menentukan kesuburan tanah diantaranya potensiometri, kolorimetri, dan bisa menggunakan kertas pH. Penelitian ini bertujuan membandingkan metode pH tanah yang dapat diterapkan pada lahan pertanian di Kabupaten Garut Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran menggunakan pH meter pada sampel tanah Desa Maripari Kecamatan Sukawening sebesar 6,18 menunjukkan agak masam, sampel tanah Kp. Nangewer, Situgede sebesar 6,21 menunjukkan agak masam, sampel tanah Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang sebesar 7,48 menunjukkan netral dan sampel tanah Pamekarsari, Banyuresmi sebesar 5,25 menunjukkan kriteria masam. Pengukuran menggunakan PUTK pada sampel tanah Desa Maripari Kecamatan Sukawening  dan Kp. Nangewer, Situgede menunjukkan agak masam, sampel tanah Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang menunjukkan agak basa dan sampel tanah Pamekarsari, Banyuresmi menunjukkan kriteria masam. Pada pengukuran menggunakan kertas lakmus pada sampel tanah Desa Maripari Kecamatan Sukawening  dan Kp. Nangewer, Situgede menunjukkan masam, sampel tanah Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang menunjukkan basa dan sampel tanah Pamekarsari, Banyuresmi menunjukkan kriteria masam. Berdasarkan hasil uji pH tanah yang telah dilakukan, pengukuran menggunakan pH meter lebih tepat karena nilainya lebih terukur.

Kata Kunci: kesuburan tanah, pH tanah, pH meter, PUTK, lakmus

Biografi Penulis

asti asfianti

Program Studi Agroteknologi Universitas Garut

Referensi

Allan, D., & Heacock, H. (2017). Determining the accuracy of colorimetric pH testing compared to potentiometric methods.

Balai Penelitian Tanah. (2009). Juknis_kimia2. Petunjuk Teknis Edisi 2 Analisis Kimia Tanah, Tanaman Air dan Pupuk.

Maulida, Putri., Muryani, & Andhita Risko Faristiana. (2023). Dampak Perkembangan Teknologi Pertanian Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Kabupaten Madiun. Student Scientific Creativity Journal (SSCJ)Vol. 1, No. 4, 1.

Neina, D. (2019). The Role of Soil pH in Plant Nutrition and Soil Remediation. In Applied and Environmental Soil Science (Vol. 2019). Hindawi Limited. https://doi.org/10.1155/2019/5794869

Nguemezi, C., Tematio, P., Yemefack, M., Tsozue, D., & Silatsa, T. B. F. (2020). Soil quality and soil fertility status in major soil groups at the Tombel area, South-West Cameroon. Heliyon, 6(2). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e03432

Rukmana, A., Helfy Susilawati, & Galang. (2019). PENCATAT pH TANAH OTOMATIS. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Teknik Elektro Telekomunikasi Indonesia .Jurnal Vol. 10 No. 1 Januari. 10.

Sharma, A., Weindorf, D. C., Man, T., Aldabaa, A. A. A., & Chakraborty, S. (2014). Characterizing soils via portable X-ray fluorescence spectrometer: 3. Soil reaction (pH). Geoderma, 232–234, 141–147. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2014.05.005

Sutanto, M. S. (2017). Modul 1 Titrasi Potensiometri.

Suyanta. (2013). Potensiometri.

Weligama, C., Wasson, A., Permalloo, G., & Delhaize, E. (2022). Rapid colorimetric methods for analysis of pH, extractable aluminium and Colwell phosphorus in soils. Soil Research. https://doi.org/10.1071/SR22012

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-05

Terbitan

Bagian

Jagros : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)