Isolasi Trichoderma sp. Pada Rhizosfer Tanaman Kopi (Coffea sp.) Menggunakan Metode Perangkap Nasi DI Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang (BBPP)
DOI:
https://doi.org/10.52434/jagros.v9i1.41447Abstrak
Pengendalian hayati merupakan suatu pemanfaatan mikroorganisme yang bertujuan untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pada lingkungan tanah, posisi agensia hayati sebagai penyeimbang antara tanaman dan patogen. Salah satu jamur endofitik yang sering ditemukan dan mampu berperan sebagai agens pengendalian hayati yaitu Trichoderma sp. jamur ini dapat menekan patogen penyebab pada tanaman terutama patogen terbawa tanah melalui mekanisme mikroparasitisme, kompetisi dan antibiosis serta secara langsung dapat juga memacu pertumbuhan tanaman dan merangsang respons ketahanan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi serta mengisolasi jamur Trichoderma sp. dari rizosfer tanaman kopi. Eksplorasi dilakukan sebagai bentuk pelestarian mikroorganisme di alam, serta memperbanyak jumlahnya untuk kepentingan pertanian. Sampel yang diambil berasal dari rizosfer kopi di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang. Metode yang digunakan adalah metode perangkap nasi atau Baiting method. selanjutnya dilakukan isolasi pada media PDA kemudian jamur diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Balai Besar Pelatihan Pertanian ditemukan jamur Trichoderma sp. pada rizosfer kopi. Karakteristik isolat Trichoderma sp. dari rizosfer tanaman kopi memiliki karakteristik koloni yang berwarna hijau dan isolat memiliki bentuk morfologinya miselium bersepta, konidiofornya bercabang dengan arah yang berlawanan, konidianya berbentuk bulat atau oval dan satu sel melekat satu sama lain serta berwarna hijau terang.
Referensi
Herlina, L., dan Pramesti, D. 2009. Penggunaan Kompos Aktif Trichoderma sp. Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Cabai. Semarang (ID): Universitas Negeri Semarang.
Laran, S., Perello, A., Simon, M.R., dan Mareno, V. 2002. Isolation and Analysis Of Endophytic Mecroorganisms In Wheat (Triticum aestivum L.) Leaves. Word J. Microb. Biot. 18(7): 683-686.
Letak, P., dan Halim, A.M.2018. "Pengendalian Hayati Dengan Memberdayakan Potensi mikroba."
Molebila, D.Y., Rosmana, A., dan Tresnaputra, U.S.2020. "Trichoderma sp. Asal Akar Kopi Dari Alor: Karakterisasi Morfologi Dan Keefektifannya Menghambat Colletotrichum Penyebab Penyakit Antraknosa Secara In Vitro." Jurnal Fitopatologi Indonesia 16.2 : 61-68.
Nurlina, N,. dan Angraini, N. 2018. Eksplorasi Dan Identifikasi Trichoderma sp. Lokal Dari Rizosfer Bambu Dengan Metode Perangkap Nasi. Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, 2 (2), 41-44.
Puspowidowati A. 2011. Penentu Profil Gula Pereduksi Dari Beras, Jagung Giling, Dan Jagung Pipilan. Surabaya (ID): Universitas Airlangga.
Soesanto, L., Utami, D.S., dan Rahayuniati, R.F. 2011. Morphological Characteristics Of Four Trichoderma sp. Isolates And Two Endophytic Fusarium Isolates. Can. J. on Scientific and Industrial Res. 2(8): 294-306.
Suanda, I.W., dan Ratnadi, N.W.2015. Daya Antagonis Trichoderma sp. Isolat Lokal Terhadap Jamur Patogen Penyebab Penyakit Rebah Kecambah (Schlerotium rolfsii sacc.) Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum mill.). Jurnal Emas Sains.
Tayung, K., dan Jha, D.K. 2010. Antimicrobial endophytic fungal assemblages inhabiting bark of Taxus baccata L. of Indo-Burma mega biodiversity hotspot. India J. Microbiol. 50 (Suppl 1): 74-81.
Watanabe, T. 2002. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi Morphologies of Cultured Fungi and Key to Species. USA: CRC Press LLC.
Wijaya, I., Oktarina., dan Virdanuriza, M. 2011. Pembiakan Massal Jamur Trichoderma sp. pada Beberapa Media Tumbuh Sebagai Agen Hayati Pengendalian Penyakit Tanaman. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian.