Pengaruh Konsentrasi dan Lama Fermentasi Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)
DOI:
https://doi.org/10.52434/jagros.v5i2.1364Abstrak
Komoditas hortikultura, terutama sayuran memegang peranan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat. Produksi mentimun di Indonesia dari tahun ke tahun masih fluktuatif. Upaya peningkatan produksi mentimun dapat dilakukan melalui pemberian pupuk organik cair untuk menunjang kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.Alternatif untuk memenuhi tersedianya unsur hara bagi tanaman adalah menggunakan pupuk organik cair daun kirinyuhyang memiliki kandungan N, P dan K yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi konsentrasi dan lamanya fermentasi pupuk organik cair daun kirinyuh terhadappertumbuhan dan produksi tanamanmentimun. Percobaan ini dilakukan pada Bulan Maret hingga Mei 2020 di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Garut.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5x 5 dengan dua ulangan. Faktor pertama Konsentrasi POC daun kirinyuh (A)yang terdiri atas lima taraf antara lain a0 : Tanpa POC, a1 : 10%, a2 : 20%, a3 : 30%, dan a4: 40%. Faktor kedua adalah lama fermentasiPOC (N) yang terdiri atas lima taraf antara lain n0: Tanpa Fermentasi, n1: 10 hari, n2 : 20 hari, n3 : 30 haridan n4: 40 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara konsentrasi dan lamanya fermentasi pupukorganikcair daun kirinyuh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimunvariabel jumlah daun 21 dan 28 HST, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, diameter buah panen ke 2.Kata kunci : Daun kirinyuh, konsentrasi, lama fermentasi, Mentimun, pupuk organik cair.
Referensi
Bahri, S., dan E. P. 2011.‘Efek varietas dan dosis pupuk kandang terhadap komponen hasil dan hasilmentimun (Cucumis sativus L.)’, Jurnal Inovasi Pertanian, 10(1), pp. 89–102.Cahyono, B. 2003.
Timun. Aneka Ilmu. Semarang. 124 hlmFardhani, A. E. Ambarwati, S. Trisnowati, dan R. H. Murti. 2013. Potensi hasil, mutu dan daya simpan buah enam galur mutan harapan tomat (Solanum lycopersicum L.). Vegetalika. 2: 88-100.
Gardner F.P, R. Brent Pearce, Roger L.M.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo. Penerbit UI. Press Jakarta.Iskandar. 2014. POMI -Solusi Bertani Organik, Hemat dan Efektif. PT Indo Acidatama. Jakarta.
Lakitan, B. 2011. Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. Rajawali press. Jakarta.Musnawar, E.I. 2004. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.
Neliyati. 2012. Pertumbuhan hasil tanaman tomat pada beberapa dosis kompos sampah kota’, JurnalAgronomi, 10(2), pp. 93–97.
Parman, S. 2007. Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang (Solanum tubersum L.). Jurnal anatomi dan fisiologi.15(2): 21-23
Puspitasari, Y. D., dan N. Aini., dan K. (2014) ‘Respon dua varietas tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) terhadap aplikasi zat pengatur tumbuh naphthalene acetic acid(NAA).’, Jurnal Produksi Tanaman, 2(7), pp. 566–575.
Rahman. A. 1989. Pengantar Teknologi Fermentasi. Bogor. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB.http://www.tappdf.com/read /174272-studi-kelayakan-kompos-menggunakan-variasibioaktivator-EM4-. Diunduh pada tanggal 9 Oktober 2017.
Riskiyah, J. 2014. Uji Volume Air Pada Berbagai Varietas Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). <http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/2651> Diakses 10 Oktober 2016Roesmarkham, A dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius: Yogyakarta.
Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun Intensif. Penebar Swadaya. JakartaWibawa, A.1998. Intensitas Pertanaman Kopi dan Kakao Melalui Pemupukan. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 14(3).