Keberadaan dan Peran Mesofauna Tanah di Perkebunan Jeruk Siam (Citrus nobilis) di Kecamatan Bayongbong, Garut

Arifin Mansyur, Ardli Swardana, Hanny Hidayati Nafi'ah

Abstrak


Jeruk siam (Citrus nobilis) merupakan salah satu jenis komoditas buah-buahan yang digemari masyarakat Indonesia. Kegiatan budidaya jeruk siam tidak terlepas dari adanya organisme tanah yang berada di lahan tersebut. Salah satu organisme tanah yang mempengaruhi kondisi ekosistem budidaya jeruk siam adalah mesofauna tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan peran mesofauna tanah yang terdapat di lahan perkebunan jeruk siam. Penelitian dilakukan di Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut pada Bulan Agustus – November 2021. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara eksploratif (survey) dengan metode hand sorting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesofauna tanah yang terdapat di perkebunan jeruk siam adalah rayap tanah. Keberadaan rayap tanah di lokasi penelitian terdapat pada pengamatan 1 – 6 dengan jumlah tertinggi pada pengamatan ke-4, yaitu sebanyak 40 ekor, sedangkan jumlah terendah terdapat pada pengamatan 1 dan 2 sebanyak 20 ekor. Peran rayap tanah di lahan penelitian adalah sebagai hama.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adeduntan, S. 2009. Diversity And Abundance Of Soil Mesofauna And Microbial Population In Southwestern Nigeria. African Journal of Plant Science 03 : 210-216.

Barrios, E. (2007). Soil Biota, Ecosystem Services and Land Productivity. Ecological Economics. 64: 269-285.

Dimyati, A. 2005. Prospek dan arah pengembangan agribisnis jeruk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2006. Statistik Hortikultura Tahun 2005 (Angka Tetap). Departemen Pertanian.

Erwinda, Rahayu, W., Gunawan, D., & Yayuk, R.S. (2016). Keanekaragaman dan Fluktuasi Kelimpahan Collembola di sekitar Tanaman Kelapa Sawit di Perkebunan Cikasungka, Kabupaten Bogor. Jurnal Entomologi Indonesia. 13(2):99-106.

Handayani. (2009). Prospek pengembangan tanaman jeruk siam (Citrus nobilis) berwawasan agribisnis di kecamatan bolano lambunu kabupaten parigi moutong J. Agrolan. 16(3). 245-250.

Handayanto dan Hairiah. 2009. Biologi Tanah Landasan Pengelolaan Tanah Sehat Cetakan ke 2. Yogyakarta: Pustaka Adipura.

Jouquet, P., Chaudhary, E., & Kumar, A. R. V. (2018). Sustainable use of termite activity in agro-ecosystems with reference to earthworms. A review. Agronomy for Sustainable Development, 38(1). https://doi.org/10.1007/s13593-017-0483-1.

Nurrohman, E., Abdulkadir R. & Sri W. (2015). Keanekaragaman Makrofauna Tanah di Kawasan Kebun Coklat (Theobroma cacao L.) Sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah dan Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2), 197-208.

Pribadi, T. (2015). Kelompok Fauna Rayap pada Areal Pertanaman Kelapa Sawit di Katingan, Kalimantan Tengah. Pros Se 1(3): 554–559. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010330.

Pusat Penelitian Tanah. 1983. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Departemen Pertanian, Bogor.

Rahmawaty. 2004. Studi Keanekaragaman Mesofauna Tanah di Kawasan Hutan Wisata Alam Sibolangit. USU Repository. 1-17.

Saputra, A., Muhammad Nasir, D., Jalaludin, N. A., Halim, M., Bakri, A., Mohammad Esa, M. F., Riza Hazmi, I., & Rahim, F. (2018). Composition of termites in three different soil types across oil palm agroecosystem regions in Riau (Indonesia) and Johor (Peninsular Malaysia). Journal of Oil Palm Research, 30 (December), 559–569. https://doi.org/10.21894/jopr.2018.0054.

Saraswati, A.P., Sutopo, & Kurniawan, S. (2022). Pengaruh Bentuk dan Dosis Pupuk Organik terhadap sifat kimia tanah, kandungan hara makro daun, douran pertumbuhan vegetatif bibit jeruk siam (Citrus nobilis Lour). Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 9(1): 29-36. doi: 10.21776/ub.jtsl.2022.009.1.4.

Suheriyanto, D. (2012). Keanekaragaman Fauna Tanah di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebagai Bioindikator Tanah Bersulfur Tingi. Sainstis, 1(2), 29-38.

Suin , N.M. 2012. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.

Syah, A.I., Sumawinata, B., Suwardi, Darmawan, & Djajakirana, G. (2015). Metode Penetapan Mesofauna Tanah pada Areal Lahan Gambut di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Prosiding Seminar Nasional HITI. 293-299.

Utomo, F.I., Prihatin, J. & Asyiah, I.N. (2019). Identifikasi Mesofauna Tanah pada Lahan Tanaman Kopi Arabika di Perkebunan Kalibendo Banyuwangi. SAINTIFIKA. 21(1):39-51.

Widenfalk, L.A. (2015). Spatially Structured Environmental Filtering of Collembolan Traits in Late Successional Salt Marsh Vegetation. Jurnal Oecologia. 10(1):1-13.

Wu, P., M. Lu, X. Lu, Q. Guan, & X. He. (2015). Interactions between earthworms and mesofauna has no significant effect on emissions CO2 N2O from soil. Soil Biology and Biochemistry. 88 ; 294-297.

Zhu, X., L. Chang, J. Li, J. Liu, L. Feng, & D. Wu. (2017). Interaction between earthworms and mesofauna effect CO2 and N2O emissions from soil under long-term conservation tillage. Geoderma. http://dx.doi.org/10.1016/j.geoderma.2017.09.007




DOI: http://dx.doi.org/10.52434/jagros.v6i2.1796

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


>>>Lihat Artikel lebih banyak<<<

SUB MENU

         

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Garut

Jln. Raya Samarang No. 52A Hampor- Tarogong Garut,Jawa Barat 44151(0262) 544-214

Email : jagros@uniga.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

EISSN/PISSN :                                      UNDUH TEMPLATE :                 KERJA SAMA

           

Pengunjung :

Lihat Status Statistik Jurnal

Terindex Oleh :

    

 Didukung Oleh :

 

Alat (Tools) yang digunakan :

   


Copyright © journal.uniga.ac.id 2016