Pemberian Berbagai Dosis Kompos Tandan Kosong dan Abu Boiler Limbah Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang TanaH (Arachis hypogaea L.)

Penulis

  • Silpi Maya Sopa Universitas Garut
  • Resti Fajarfika Universitas Garut
  • Dadi Nurdiana Universitas Garut
  • Ai Yanti Rismayanti Universitas Garut

DOI:

https://doi.org/10.52434/jagros.v6i1.1616

Abstrak

Kacang tanah menyerap unsur hara lebih banyak untuk mendapatkan produksi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis kompos tandan kosong dan abu boiler limbah kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2019 di lahan Satuan Pelayanan Balai Benih Padi dan Palawija Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, dengan ketinggian 715 meter di atas permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dua faktorial dan diulang dua kali. Faktor pertama adalah dosis tandan kosong kelapa sawit (0, 2, 4, 6 ton/ha) dan factor kedua adalah dosis abu boiler (0,1, 2, 3 ton/ha). Hasil menunjukkan tidak terjadi interaksi antara dosis tandan kosong kelapa sawit dan abu boiler kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Secara mandiri, dosis kompos tandan kosong kelapa sawit 6 ton/ha memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot kering tanaman, bobot polong per tanaman, bobot polong basah per plot dan bobot polong kering per plot. Dosis abu boiler kelapa sawit pada 3 ton/ha memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman 45 hari setelah tanam (HST), jumlah daun 45 HST, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot polong basah per plot, jumlah biji per tanaman, bobot polong kering per plot, dan bobot 100 biji.

Referensi

Agustina A.R., dan J. Purnomo. 2018. Hasil, Kualitas Fisik Polong dan Biji Beberapa Genotipe Kacang Tanah menurut Ragam Lengas Tanah pada Fase Generatif. Jurnal Agron.Indonesia, 46 (1): 71-80.

Anggoro, D. D. dan F. S. Budi. 2008. Proses Gliserolisis Minyak Kelapa Sawit Menjadi Mono dan Diacyl Gliserol dengan Pelarut N-Butanol dan Katalis MgO. Jurnal Reaktor, Vol 12(1): 22-28.

Astianto, A. 2012. Pemberian Berbagai Dosis Abu Boiler pada Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pembibitan Utama (Main Nursery). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Brady. 1989. Ilmu Tanah Terjemahan Soegiman. Bhatara Karya Aksara. Jakarta.

Direktorat Gizi. 2015. Komposisi Kimia Kacang Tanah. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Direktorat Jendral Perkebunan. 2017. Luas Lahan Kelapa Sawit Indonesia.http://www.ditjenbun.pertanian.go.id. Diakses tanggal 20 Mei 2019.

Darnoko, D., Poelungan, Z. dan Anas, I., 1993. Pembuatan Pupuk Organik dari Tandan Kosong Kelapa Sawit. Buletin PPKS 1, 89-99.

Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gajah Mada, Yokyakarta.

Hafner, H., B.J. Ndunguru, A. Bationo and H. Marschner. 1992. Effect of nitrogen, phosphorus and molybdenum application on growth and symbiotic N2-fixation of groundnut in an acid sandy soil in Niger. Fert. Res. 31:69–77.

Halevy J. and A. Hartzook. 1988. Dry Matter Accumulation and Nutrient Uptake of HighYielding Peanut (Arachis Hypogaea L.) Grown in a Sandy Soil. Peanut Science. Abstract.15(1):5–8

Hannum, J., C. Hanum, dan J. Ginting. 2014. Kadar N, P Daun dan Produksi Kelapa Sawit Melalui Penempatan TKKS pada Rorak. Jurnal Online Agroekoteknologi, Vol 2(4): 1279-1286.

Hardjowigeno, S. 2004. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo. Jakarta.

Hatta, M., Jafri, D. Permana. 2014. Pemanfaatan Tandan Kosong Sawit Untuk Pupuk Organik Pada Intercropping Kelapa Sawit Dan Jagung.Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (JPPTP). Jalan Tentara Pelajar No. 10 Bogor, Indonesia.

Hayat, E. S. dan S. Andayani. 2014. Pengelolaan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Aplikasi Biomassa Chromolaena odorata terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Serta Sifat Tanah Sulfaquent. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal Of Waste Management Technology), Vol 7 (2): 45-46.

Haryanti, A., Norsamsi, P.S.F. Sholiha dan N.P. Putri. 2014. Studi Pemanfaatan Limbah Padat Kelapa Sawit. Konversi 3 (2):20-29.

Harjadi, S.S. 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hendra, H. A., Andoko, A. 2014. Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Inanaga, S., M. Utunomiya, T. Horiguchi, and T. Nishihara. 1990. Behaviour of fertilizer-N absorbed through root and fruit in peanut. Plant and Soil, 22 (1):85–89.

Ismunadji, M. 1989. Kalium: Kebutuhan dan penggunaannya dalam pertanian (terjemahan). PPI, Canada.

Junjittakarna, J., S. Pimratchb, S. Jogloya, W. Htoona, N. Singkhama, N. Vorasoot, B. Toomsana, C.C. Holbrookc, and A. Patanothai. 2013. Nutrient uptake of peanut genotypes under different water regimes. Inter. J. of Plant Prod. 7(4):677–692.

Kamil J. 1997. Teknologi Benih. Angkasa Raya. Padang.

Lingga, P. 1994. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Marschner, P. 2012. Mineral Nutrition of Higher Plants. London.

Meena S., M. Malarkodi and P. Senthilvalavan. 2007. Secondary and Micronutrients for Groundnut – A Review. Agric. Rev., 28(4):295–300.

Mengel, K. and E.A. Kirkby. 1987. Principles of Plant Nutrition. Edition 4. International Potash Institute. Switzerland.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT Agro Media Pustaka. Jakarta.

Puguh F. K., H. Yetti., dan E. Anom. 2011. Peningkatan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan NPK. http://repository.unri.ac.id/bitstrea m/karya ilmiah/12345678/1789/1.pdf. Diakses pada Agustus 2020.

Purwaningsih, Ch. E. 2011. Pengaruh pemberian kompos blotong, legin, dan mikoriza terhadap serapan hara N dan P tanaman kacang tanah. Widya Warta, 02:55–68.

Rahmadi, R., A. Awaluddin, dan Itanawita. 2014. Pemanfaatan Limbah Padat Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Tanaman Pakis-Pakisan Untuk Produksi Kompos Menggunakan Aktivator EM-4. Jurnal Online Mahasiswa Fmipa, Vol 1(2): 245-253.

Rao, S. S and M. S. Shaktawat. 2005. Effect of organic manure, phosphorus and gypsum on nutrient uptake in groundnut. Agropedology, 15(2):100–106.

Resh, H, M. 2013. Hobby Hidroponics. 2nd Edition. CRC Press. Inc.

Reza M, E. Widaryanto dan H.T. Sebayang. 2017. Pengaruh Waktu Pengendalian Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Berbagai Taraf Pemupuka

n Nitrogen. Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 5(4): 616 – 624.

Sudaryani, T dan E Sugiharti. 1990. Budidaya Dan Penyulingan Nilam. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Syafril, H.E., dan Andayani, S. 2014. Pengelolaan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Aplikasi Biomassa Chromolaena Odorata Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Serta Sifat Tanah Sulfaquent. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah (Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-9565. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (Center for Radioactive Waste Technology).

Sutedjo, M. 2006. Pupuk dan Cara Pemukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Thabrani, A. 2011. Pemanfaatan kompos ampas tahu untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq).Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.

Tim Bina Karya Tani. 2009. Pedoman Bertanam Kacang Tanah. Yrama Widya. Bandung.

Trustinah. 2015. Pertumbuhan Kacang Tanah. Monograf Balitkabi. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wpcontent/uploads/2015/06/4._OK_Trustinah_Morfo_40-59-1.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2019.

Wiekandyne, D. 2012. Pengaruh Pupuk Urea, Pupuk Organik Padat dan Cair Kotoran Ayam terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Selada Keriting di Tanah Inseptisol. Jurnal Sains Mahasiswa Agroteknologi, 4(1): 236-246.

Unduhan

Diterbitkan

2022-01-31

Terbitan

Bagian

Jagros : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)