STUDI EFEKTIVITAS SOSIALISASI PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN PATIMBAN DAN PENERIMAANNYA OLEH MASYARAKAT
DOI:
https://doi.org/10.10358/jk.v6i1.771Abstrak
Pelabuhan Internasional Patimban dibangun oleh Dirjen Perhubungan Laut bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Proyek ini mencakup backup area ± 356,23 ha dan jalan akses ± 15,79 Ha, yang meliputi desa-desa di Kecamatan Pusakanagara dan Kecamatan Pusakajaya di Kabupaten Subang. Pembangunan pelabuhan dan jalan akses pelabuhan akan memiliki dampak potensial terhadap lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat. Guna menghindari dampak negatif dari pembangunan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2009 tentang keterbukaan informasi, pihak pengembang harus menyampaikan informasi tentang pembangunan dalam bentuk sosialisasi terhadap masyarakat terdampak, khususnya kelompok yang rentan (perempuan dan anak-anak). Penelitian ini bertujuan melakukan audit komunikasi guna mengukur efektivitas kegiatan sosialisasi pembangunan pelabuhan Patimban yang dilakukan pihak pengembang. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed-method, yaitu pendekatan kualitatif deskriptif berupa kuesioner kepada responden pada 6 desa terdampak, yaitu desa Tanjungjaya, Genteng, Siwalan, Galian, Patimban, dan Terungtum, yang dikuatkan dengan wawancara dengan narasumber aparat desa dan tokoh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi yang dilakukan belum efektif, dari 27 pertanyaan yang meliputi tujuh indikator audit komunikasi, yaitu pengkomunikasian inovasi gagasan, inovasi tindakan, inovasi media, saluran komunikasi, saluran interpersonal, jangka waktu sosialisasi, dan pelibatan sistem sosial, menujukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap tujuan dan dampak dari pembangunan pelabuhan Patimban. Sehingga pihak peneliti akan merekomendasikan hasil penelitian kepada pihak pengembang sebagai bahan perbaikan pelaksanaan kegiatan sosialisasinya, agar masyarakat dapat memahami dengan baik tujuan dan manfaat pembangunan pelabuhan Patimban, sehingga dapat mendukung dan turut berkontribusi.Referensi
Alarcón, M. Del C., Andersone, I., Bouraïma, M., & Cañizares, M. C. (2016). Communication For Development A Practical Guide (1st Ed.; T. Jenatsch & R. Bauer, Eds.). Bern: Swiss Agency For Development And Cooperation (SDC).
RECOFTC. (2015). Persetujuan Atas Dasar Informasi Di Awal Tanpa Paksaan ( FPIC ) Dalam REDD - Buku Panduan Untuk Fasilitator Akar Rumput. Retrieved From Http://Www.Recoftc.Org/Project/ Grassroots-Capacity-Building-Redd
Rosmawaty H.P. (2010). Mengenal Ilmu Komunikasi, Metacommunication Ubiquitous. Bandung : Widya Padjadjaran.
Artikel Jurnal :
Ahmad, R. (2016). Difusi Inovasi Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Akan Kelestarian Lingkungan. Sosietas, 6(2), 1–17. Https://Doi.Org/10.17509/Sosietas.V6i2.4244
Dahlia, A., & Maulida, N. (2013). Studi Tentang Efektifitas Dalam Sosialisasi Kartu Tanda Penduduk Elektronic (E-Ktp) Di Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda. Ejournal Ilmu Komunikasi, 2(1), 140–154.
Nurdin, I., Cangara, H., & Sultan, I. (2014). Audit Komunikasi Terhadap Program Sosialisasi Pembangunan T / L 150 Kv Maros-Sungguminasa PT . PLN ( Persero ) Pikitring SULMAPA. Jurnal Komunikasi KAREBA, 3(1), 1–8.
Setiaman, A., Sugiana, D., & M, J. N. (2013). Implementasi Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik (Analisis Kritis Implementasi Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik Di Pemerintahan Kota Bandung Kepada Warga Kota). Jurnal Kajian Komunikasi, 1(2), 196–205.