STRATEGI PEMBENTUKAN BRANDING BOBER CAFÉ BANDUNG SEBAGAI RUANG KOMUNITAS
DOI:
https://doi.org/10.10358/jk.v6i1.750Abstrak
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, salah satu upaya yang dapat dilakukan pelaku bisnis untuk bertahan adalah melalui branding yang memberikan value. Branding dapat dilakukan melalui konsep positioning dan diferensiasi yang saling mendukung agar terbentuk brand yang positif di benak target pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana strategi pembentukan branding yang dilakukan oleh Bober Café untuk dikenal sebagai Ruang Komunitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi branding yang dilakukan oleh Bober Café berhasil membentuk persepsi yang diharapkan di kalangan kelompok komunitas. Diketahui bahwa pada tahap perencanaan strategi, Bober Café ingin dikenal sebagai Ruang Komunitas. Pada tahap implementasi, Bober Café menggunakan konsep positioning dan diferensiasi. Positioning yang ingin dibangun Bober Café adalah sebagai kafe yang dapat menjadi ‘rumah’ yang nyaman bagi komunitas untuk berkumpul, berkreasi, dan mengadakan aktivitas. Positioning ini didukung dengan diferensiasi dengan menawarkan unique selling point (USP) sebagai kafe yang dapat menjadi base camp bagi komunitas. Pada tahap evaluasi, Bober Café mengukur kinerjanya berdasarkan hasil implementasi dan kemudian melakukan tindakan koreksi untuk memperbaiki kesalahan. Perbaikan tersebut kemudian akan menjadi acuan tindakan selanjutnyaReferensi
Buku:
Abidin, Y. Z. (2015). Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Amirullah. (2015). Manajemen Stratego: Teori - Konsep - Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Bungin, M. B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Durianto, D., Sugiarto & Sitinjak, T. (2001). Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Effendy, O. U. (2003). “Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasiâ€. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hasan, A. (2013). Marketing dan Kasus-kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service.
Machfoedz, M. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
Nilasari, S. (2014). Manajemen Strategi itu Gampang: Untuk Pemula & Orang Awam. Cipayung: Dunia Cerdas.
Surachman, S. A. (2008). Dasar-dasar Manajemen Merek. Malang: Bayumedia Publishing.
Swasty, W. (2016). Branding: Memahami dan Merancang Strategi Merek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tai, J. & W. Chew. (2012). Brand Management: 13 Strategi untuk Mengembangkan Merek Anda. Kembangan, Jakarta Barat: PT INDEKS
Tjiptono, F. (2011). Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: ANDI.
Widjaja, B. T. (2013). Lifestyle Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Artikel Jurnal:
Wahyuni, I. I, dkk. (2017). Community Branding Kopi Anjis #Anjisforgood. Journal of Social Science, Education and Humanities Research. 150.
Artikel dalam Internet:
Marketeers. (2011). Mengenal Konsep-konsep New Wave Marketing. (2019 September 6) Diakses dari https://marketeers.com/mengenal-konsep-konsep-new-wave-marketing/
Rosadi, D. (2016). Ridwan Kamil minta komunitas bantu Pemkot Bandung hadirkan perubahan. (2019 Agustus 16) Diakses dari https://bandung.merdeka.com/komunitas/ridwan-kamil-minta-komunitas-bantu-pemkot-bandung-hadirkan-perubahan-160227b.html (diakses pada tanggal 16 Agustus 2019)
Gityandraputra. D. (2019). Mengapa Community Penting Bagi Brand?. (2019 Januari 10) Diakses dari https://academy.getcraft.com/id/blog/mengapa-community -penting-bagi-brand
Kapler. J. (2017). Shifting From One-Way Broadcast to Two-Way Dialog Changes Everything. (2019 Januari 10) Diakses dari https://www.adweek.com/digital/shifting-from-one-way-broadcast-to-two-way-dialog-changes-everything/