PENERAPAN TEORI EKONOMI POLITIK MEDIA DALAM PROGRAM FASHION HERITAGE DI TV MNC FASHION TV SATELIT INDOVISION
DOI:
https://doi.org/10.10358/jk.v4i2.482Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebuah budaya tradisional batik Indonesia menjadi komoditas yang dijual dalam tayangan program Fashion Heritage yang ditayangkan di MNC Fashion. Fokus penelitian ini adalah mengenai bagaimana budaya tradisional batik menjadi komoditas, yang dijual baik secara komodifikasi isi maupun komodifikasi khalayak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekonomi-politik media. Paradigma penelitian yang digunakan adalah post-positivisme dengan pendekatan penelitian kualitatif dan metode studi kasus, peneliti ingin mengetahui lebih jauh dan mendalam berkaitan dengan tayangan fashion gaya berbusana dengan memanfaatkan budaya tradisional batik Indonesia dalam program hiburan pada media industri media televisi melalui tayangan program Fashion Heritage di MNC Fashion. Data penelitian diperoleh dengan teknik wawancara dan observasi mendalam dengan key informan dan informan yang berada di dalam instansi MNC Channel yang dapat dipercaya. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan pihak Deputy Progamming & Production Director, Produser, kameramen, video editor, dan R&D Dept. Head. Temuan penelitian ini adalah bahwa komodifikasi budaya tradisional batik Indonesia menjadi bagian dari tayangan Fashion Heritage, baik dalam bentuk komodifikasi isi, komodifikasi khalayak, komodifikasi pekerja. Komodifikasi yang dilakukan pada pihak televisi terhadap budaya tradisional batik Indonesia merupakan fenomena media sebagai industri bisnis yang berorientasi pada keuntungan. Ada kepentingan ekonomi politik yang dilakukan pemilik modal sehingga jika dilihat dari sudut pandang dapat dilihat dari suatu yang lahir karena dominasi atas kelompok yang satu terhadap kelompok yang lain berupa kontrol demi keuntungan dan menjadi agen kapitalis. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memperkaya studi kasus mengenai ekonomi politik media. Dengan demikian di masa yang akan datang masyarakat pemirsa telah “sadar media†dan media dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, tidak hanya dari sisi komersial. Kata kunci: Ekonomi-politik Media, Budaya Tradisional batik Indonesia, MNC ChannelReferensi
Almanshur, Fauzan & Ghony, Djunaidi, (2012). Metode Penelitian Kualitatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz media.
Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung : Rosdakarya.
Arief Gosita. (1998). Aspek-Aspek Hukum Perlindungan Anak, Akademika Presindo: Jakarta.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah, (2007). Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bungin, Muh. Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma dan Diskursus Tekhnologi Komunikasi dimasyarakat. Jakarta: Kencana.
Boyd. Barret. (1999). The Analysis of Media Occupations and Profesionals. in Boyd Barret, Oliver, and Chris Newbold, Eds. New York: Approaches to Media: A Reader.
Curran, James. Michael, Gurevitch. (1991). Mass Media and Society. :London: Edward Arnold.
Dewi Seosilo. (2013). Kue-Kue Kukus Tradisonal. Jakarta.
Djunaidi & Fauzan. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta.
Elvinaro dkk. (2007). Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama.
Fachruddin, Andi. (2012). Dasar-dasar Produksi Televisi. Jakarta. Kencana PrenadaMedia Group.
Fred Wibowo. (2009) Teknik Produksi Program Televisi.
Golding, Peter dan Graham Murdock. (1987). Culture, Communications and Political Economy.
Garnham, N. 1986. Contribution to a Political Economy of Mass Communication. Media, Culture and Society. London: Vintage.
Ghony Djunaidi. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008). Edisi Keempat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Haryatmoko. (2011). Etika Komunikasi, Manipulasi Media, Kekerasan dan Pornografi. Yogyakarta: Kanisius.
Intima. (2007). Orginally Published. New York.
Jonathans, Errol. (2000). Politik dan Radio, Buku Pegangan Bagi Jurnalis Radio, Jakarta: Friedrich-Naumann-Siftung.
Jorgensen, W. Marianne. (2010). Analisis Wacana: Teori & Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
John Fiske. (1991). Understanding Popular Culture. New York.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Edisi Keempat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kuswandi, Wawan. (1996). Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta.
McQuail, Denis. (1996). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.
Mabruri. (2011). Manajemen Produksi Program Acara Televisi. Jakarta PT. Gramedia.
Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mosco, Vincent. (2009). The Policial Economy of Communication. London: SagePublication.
Morisson. (2011). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tangerang. Ramdina Prakas.
Moleong, Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaludin. (1993). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sekaran. (2000). Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.
Shoemaker. Pamela J. dan Reese.Stephen D. (1996). Mediating the Message: Theories of Influences on Mass Media Content, USA: Longman.
J. B. Wahyudi. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia.
Yin. Robert K. (2012). Studi Kasus: Desain & Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Zainal Fahri. (2015). Musik Tradisional Indonesia. Jakarta.