Disparitas Gender Dalam Penggunaan Couchsurfing Sebagai Media Pengembangan Pariwisata Backpacker Kota Bandung
DOI:
https://doi.org/10.52434/jk.v11i2.43052Abstrak
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah disparitas gender dalam penggunaan Couchsurfing sebagai media pengembangan pariwisata backpacker di Kota Bandung. Sebuah platform online yang memungkinkan wisatawan untuk merasakan “tumpangan menginap gratis” dan mendapatkan pengalaman autentik daripada sekadar mengunjungi tempat-tempat wisata populer. Fenomena penggunaan Couchsurfing merupakan bukti nyata dari pergeseran perilaku wisata yang telah terjadi. Namun demikian, perlu diakui bahwa meskipun fenomena ini mempromosikan pertukaran budaya, harmonisasi budaya seringkali masih sulit tercapai. Sejumlah penelitian terdahulu belum menunjukan pengetahuan terkait ketimpangan/disparitas gender yang terjadi pada penggunaan Couchsurfing. Padahal berdasarkan praktiknya, kendala seperti hambatan bahasa, kesenjangan budaya, disparitas gender, bahkan kejahatan berupa love scamming, pencurian, dan pelecehan seksual kerap terjadi terutama pada wisatawan perempuan. Merujuk pada fokus tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi wacana disparitas gender yang meliputi perspesi aman dan nyaman pengguna Couchsurfing perempuan serta pola interaksi pengguna Couchsurfing lintas gender dalam konteks dimensi budaya Geertz Hofstede. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika relasi gender dalam ruang digital pariwisata, memperkaya kajian komunikasi lintas budaya, serta menjadi dasar pengembangan strategi komunikasi yang mendorong lingkungan wisata digital yang lebih setara, inklusif, dan berkeadilan gender di masa depan. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya literasi digital dalam memperkuat kesadaran wisatawan.
Download Journal Template













