Resepsi generasi Z Surabaya terhadap konsep kompleksitas emosi dalam film inside out 2

Penulis

  • Aulia Elizabeth Dewi Maharani
  • Syifa Syarifah Alamiyah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Abstrak

Abstract

As a popular communication medium, film holds great potential in delivering educational messages to the public, including those related to emotional literacy. Inside Out 2 portrays the dynamics of emotional complexity experienced by adolescent characters and has generated various responses from audiences, particularly Generation Z. The aim of this study is to examine how Generation Z in Surabaya receives and interprets the concept of emotional complexity presented in the film. This study explores how Generation Z in Surabaya receives the concept of emotional complexity as presented in Inside Out 2, using Stuart Hall’s reception analysis. A qualitative method was employed, with data collected through in-depth interviews involving eight informants from diverse social, educational, and age backgrounds. The findings reveal that informants fall into three reception positions: dominant-hegemonic, negotiated, and oppositional. Most informants fully accepted the film’s message, stating it helped them better understand emotions and fostered self-acceptance. Some informants negotiated the film’s message based on cultural values and personal experiences, such as the emphasis on emotional toughness within Surabaya’s local culture or being raised in an authoritarian parenting style. Meanwhile, others rejected the film’s message, perceiving it solely as light entertainment without deeper meaning. Reception of the film was influenced by emotional literacy, personal experience, culture, and access to media and psychological education. Overall, Inside Out 2 was viewed by most informants not only as entertainment, but also as an educational medium that enhances awareness of the importance of understanding and managing emotions in a healthy way.

Keywords: Emotional complexity; reception analysis; generation z; inside out 2.

 

Abstrak

Film sebagai media komunikasi populer memiliki potensi besar dalam menyampaikan pesan edukatif kepada masyarakat, termasuk dalam hal literasi emosi. Film Inside Out 2 menampilkan dinamika kompleksitas emosi yang dirasakan tokoh remaja, dan menuai berbagai tanggapan dari audiens, khususnya Generasi Z. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Generasi Z Surabaya menerima dan memaknai konsep kompleksitas emosi yang ditampilkan dalam film tersebut. Penelitian ini membahas mengenai penerimaan Generasi Z Surabaya terhadap konsep kompleksitas emosi dalam film Inside Out 2 dengan menggunakan analisis resepsi dari Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan data dikumpulkan melalui in-depth interview kepada delapan informan dengan latar belakang sosial, usia, dan pendidikan yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan berada dalam tiga posisi penerimaan yakni dominant-hegemonic position, negotiated position, dan oppositional position. Mayoritas informan menerima sepenuhnya pesan film karena merasa terbantu dalam memahami emosi dan menerima diri (self-acceptance). Sementara itu, sebagian informan menegosiasikan pesan film dengan latar belakang budaya dan pengalaman pribadi, seperti nilai ketangguhan yang kuat di lingkungan Surabaya atau pola asuh yang otoriter. Adapun informan lainnya menolak pesan film karena hanya melihat film ini sebagai hiburan semata tanpa makna reflektif. Penerimaan terhadap film ini dipengaruhi oleh faktor literasi emosi, pengalaman, budaya, serta akses terhadap media dan pendidikan. Film Inside Out 2 dinilai sebagian besar informan bukan hanya sebagai hiburan, namun media edukatif yang mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami dan mengelola emosi secara sehat.

Kata-kata kunci: Kompleksitas emosi; analisis resepsi; generasi z; inside out 2

Diterbitkan

2025-10-29

Terbitan

Bagian

Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian