POLA KOMUNIKASI DALAM RESOLUSI KONFLIK INTERPERSONAL PADA PASANGAN LONG DISTANCE MARRIAGE DI KOTA SAMARINDA
DOI:
https://doi.org/10.52434/jk.v11i1.42253Abstrak
Fenomena pernikahan jarak jauh semakin berkembang, baik di Indonesia maupun dunia, dengan banyak pasangan suami istri terpisah akibat tuntutan pekerjaan atau pendidikan. Hal ini menimbulkan tantangan dalam menjaga hubungan harmonis. Komunikasi efektif dan manajemen konflik yang tepat sangat penting untuk mencegah perceraian. Kota Samarinda mencatat angka perceraian tertinggi di Kalimantan Timur, menandakan adanya masalah serius dalam hubungan pernikahan, termasuk pernikahan jarak jauh. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, melibatkan wawancara mendalam dengan beberapa pasangan. Penelitian ini menggunakan teori penetrasi sosial sebagai kerangka teoritis. Teori ini menjelaskan bagaimana individu membangun kedekatan melalui proses pengungkapan diri yang bertahap. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi pola komunikasi antar pasangan. Beberapa pasangan menerapkan pola komunikasi persamaan, yang ditandai dengan komunikasi terbuka, jujur, dan mendalam, menciptakan keintiman emosional. Ada pula pasangan dengan pola komunikasi seimbang terpisah, di mana masing-masing memiliki kekuasaan dalam bidang berbeda. Sementara itu, beberapa pasangan menunjukkan pola komunikasi monopoli, di mana satu pihak mendominasi percakapan. Penelitian ini menemukan bahwa pola komunikasi yang sehat dan seimbang berpengaruh besar terhadap kualitas hubungan dalam pernikahan jarak jauh, serta pentingnya pengungkapan diri untuk membangun keintiman dan saling pengertian.Secara keseluruhan, penelitian ini akan memberi pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi pasangan dalam pernikahan jarak jauh serta memberikan rekomendasi praktis untuk meningkatkan komunikasi dan pengelolaan konflik, yang pada akhirnya dapat mengurangi angka perceraian dan meningkatkan kualitas kehidupan pernikahan di masyarakat.
Unduhan
Diterbitkan
Versi
- 2025-04-30 (2)
- 2025-04-30 (1)