PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL DALAM FILM PENYALIN CAHAYA
DOI:
https://doi.org/10.52434/jk.v8i2.1846Abstrak
AbstractFilm is a medium of communication that has great ability and power. Besides being used as a medium of entertainment, films are also used as a medium for public education. This makes the film as an effective communication medium to convey messages with a specific purpose. Film Cahaya aims to raise the issue of sexual violence, especially cases in universities. Copy of Cahaya tells the story of a student's struggle in seeking justice for the case of her drunken photo that was spread. This film is full of signs and symbols in describing the figure of Suryani as a survivor of sexual violence. This study aims to explain the representation of survivors of sexual violence in the film Pengalin Cahaya. This study uses a qualitative method through the semiotic approach of Roland Barthes, it can be seen the meaning of denotation, connotation, and myths related to the depiction of survivors of sexual violence. The number of corpus in this research is 7 scenes that depict the figure of survivors of sexual violence. The results of this study indicate that survivors of sexual violence in the film Pengalin Cahaya are described as subordinate individuals. The signs and symbols in this film show that survivors of sexual violence are figures who have low power so that they have limitations in decisions and actions taken. Survivors of sexual violence in the film Pengalin Cahaya in a denotative sense are a sign that survivors of sexual violence do not get help and are made the wrong party. The victim was forced to make peace and make a clarification video to recover the name of the perpetrator. In the end, the victim felt disappointed with the situation.
Keywords: Film; survivor; sexual violence; semiotics.
Â
AbstrakFilm merupakan media komunikasi yang memiliki kemampuan dan kekuatan yang besar. Selain digunakan sebagai media hiburan, film juga digunakan sebagai media edukasi masyarakat. Hal tersebut menjadikan film sebagai media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan dengan tujuan tertentu. Film Cahaya bertujuan untuk mengangkat isu kekerasan seksual, terutama kasus di perguruan tinggi. Penyalin Cahaya menceritakan tentang perjuangan seorang mahasiswi dalam mencari keadilan atas kasus foto mabuknya yang tersebar. Film ini sarat akan tanda dan lambang dalam menggambarkan sosok Suryani sebagai penyintas kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan representasi penyintas kekerasan seksual dalam film Penyalin Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan semiotika Roland Barthes, dapat diketahui makna denotasi, konotasi, dan mitos yang berkaitan dengan penggambaran sosok penyintas kekerasan seksual. Jumlah koprus pada penelitian kali ini adalah 7 scene yang menunjukkan penggambaran sosok penyintas kekerasan seksual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyintas kekerasan seksual pada film Penyalin Cahaya digambarkan sebagai individu subordinat. Tanda dan lambang pada film ini menunjukkan bahwa penyintas kekerasan seksual merupakan sosok yang memiliki kekuasaan rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam keputusan dan tindakan yang diambil. Penyintas kekerasan seksual dalam film Penyalin Cahaya dalam makna denotasi adalah penanda bahwa penyintas kekerasan seksual tidak mendapat bantuan dan dijadikan pihak yang salah. Korban terpaksa harus berdamai dan membuat video klarifikasi untuk memulihkan nama pelaku. Pada akhirnya, korban merasa kecewa dengan keadaan.
Kata-kata kunci: Film; penyintas; kekerasan seksual; semiotika.
Referensi
Daftar Pustaka
Akhbar, G. S., & Supratman, L. P. (2018). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film American History X Sebagai Representasi Neo Fasisme. EProceedings of
Management, 5(2).
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/ view/6770.
Ameliya, T. M. (2021). Komnas Perempuan: Korban kekerasan seksual kerap alami kriminalisasi. Antaranews.Com.
Andriansyah, A. (2021). Marak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus, Komnas
Perempuan: Fenomena Gunung Es. Voaindonesia.Com.
Anisa, A. (2021, December 22). Nonton Film Penyalin Cahaya: Sinopsis dan Jadwal Tayang di Netflix. Tirto.Id. https://tirto.id/nonton-film-penyalin-cahaya-sinopsis-dan-jadwaltayang-di-netflix-gmr4
Arifin, R. F. (2021). Kepada VOI MS Bercerita Bagaimana Pelecehan yang Sesungguhnya Ia Alami di KPI. Voi.Id. https://voi.id/amp/109795/kepada-voi-ms-bercerita-bagaimanapelecehan-yang-sesungguhnya-ia-alami-di-kp
Asih, R. W. (2022). Resmi Rilis di Netflix, Penyalin Cahaya Soroti Isu Sosial Ini. Solopos.Com. https://www.solopos.com/resmi-rilis-di-netflix-penyalin-cahaya-sorotihttps://www.solopos.com/resmi-rilis-di-netflix-penyalin-cahaya-soroti-isu-sosial-ini-1236900isu-sosial-ini-1236900
Aji, R. S. (2015). Pesan Moral Dalam Film Di Bawah Lindungan Kaâ’bah Karya Buya Hamka (Analisis Isi film Di Bawah Lindungan KaÂ’bah). Universitas Muhammadiyah.
Dzulfikar, L. T. (2022). Pakar Menjawab: kenapa banyak korban kekerasan seksual malah minta maaf atau menarik laporannya?. Theconversation.Com.
Dianti, T. (2021). Kekerasan Seksual di Kampus Menjamur, Regulasi Dinilai Tak Cukup. Dw.Com. https://www.dw.com/id/kekerasan-seksual-di-kampus/a-59838953
Dzulfikar, L. T. (2022). Pakar Menjawab: kenapa banyak korban kekerasan seksual malah minta maaf atau menarik laporannya?. Theconversation.Com.
Fitranisa, I. (2016). Membaca Film Indonesia Bertema Religi (Studi Film Discourse Interpretation Tentang Identitas Keislaman dalam Film 99 Cahaya Di Langit Eropa dan Haji Backpacker). Universitas Airlangga, Surabaya. https://repository.unair.ac.id/45699/
Fisipol. (n.d.). Memahami Pencahayaan Sinematografi. Retrieved April 28, 2022, from https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2021/08/04/memahami-pencahayaanhttps://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2021/08/04/memahami-pencahayaan-sinematografi/sinematografi/
Gross, R. (n.d.). Arti Warna dan Simbolisme: Terapkan Kekuatan Warna pada Merek Anda. Canva.Com. Retrieved April 28, 2022, from https://www.canva.com/id_id/belajar/artiwarna-dan-simbol-dari-merk/
Haryono, C. G. (2020). Ragam Metode Penelitian Kualitatif Komunikasi - Google Books.
https://www.google.co.id/books/edition/Ragam_Metode_Penelitian_Kualitatif_Komu n/7RwREAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1
Herwendo, R. (2014). Analisis Semiotika Representasi Perilaku Masyarakat Jawa Dalam Film Kala. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 13(3), 230–245. https://doi.org/10.32509/wacana.v13i3.151
Halakrispen, S. (2021). Film Penyalin Cahaya Ingatkan Pentingnya Melawan Kekerasan Seksual. Medcom.Id. https://m.medcom.id/amp/4KZ29m6K-film-penyalin-cahayaingatkan-pentingnya-melawan-kekerasan-seksual
Hidayat, I. (2021). Meningkatnya Kekerasan, dan Biasnya Pandangan Masyarakat. Mubadalah.Id. https://mubadalah.id/meningkatnya-kekerasan-biasnya-pandanganmasyarakat/
Hilmanita, N. (2021). 8 Peran di Film Penyalin Cahaya, Tayang di Busan Film Festival. IDN Times. https://www.idntimes.com/hype/entertainment/novita-hilmanita-1/filmpenyalin-cahaya-biff-c1c2
Indriani, S. S., & Rosfiantika, E. (2018). Pesan Rasisme Dalam Episode The Vinyards Pada
Film American History X. ProTVF, 2(1), 87–100. https://doi.org/10.24198/PTVF.V2I1.19879
Irman, I. A., Hairunnisa, & Alfando, J. (2021). Analisis Semiotika Dalam Film Parasite. Dunia
Komunikasi: EJournal Ilmu Komunikasi, 9(3), 1–15. https://doi.org/10.89765/00987.V2I1.908745
Irawan, A. W. A. (2021). Teknik Sinematografi Pada Film Fiksi Pendek Anisa Binti Albertus Wongsoyudo. Universitas Muhammadiyah, Malang. https://eprints.umm.ac.id/80841/ https://repository.unair.ac.id/96504/
Indriani, S. S., & Rosfiantika, E. (2018). Pesan Rasisme Dalam Episode The Vinyards Pada
Film American History X. ProTVF, 2(1), 87–100. https://doi.org/10.24198/PTVF.V2I1.19879
Kristiani, N. M. D. (2014). Kejahatan Kekerasan Seksual (Perkosaan) Ditinjau Dari Perspektif Kriminologi. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 3(3). https://doi.org/10.24843/JMHU.2014.V03.I03.P02.
Liadi, S. A. (2019). Hubungan Antara Just World Belief Dengan Tendensi Victim Blaming Pada Kasus Kekerasan Seksual. Universitas Airlangga, Surabaya.
Majidah, Hasfera, D., & Fadli, M. (2019). Penggunaan Warna Dalam Disain Interior
Perpustakaan Terhadap Psikologis Pemustaka. Ristekdik : Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(2), 95–106. https://doi.org/10.31604/RISTEKDIK.2019.V4I2.95-106
Magfiroh, F. N. (2017). Representasi Kekerasan Seksual Pada Anak Tuna Rungu Dalam Film Silenced (Analisis Semiotika Roland Barthes). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. http://kom.fisip-untirta.ac.id
McGregor, L. (2020). 10 Types of Shots and Angles Every Filmmaker Should Know. Shutterstock,Com. https://www.shutterstock.com/blog/10-types-of-shots-everyfilmmaker-should-know
Nisa, I. (2015). Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Analisis Semiotika
Pesan Moral Dalam Film Jokowi. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26866
Nita, D. (2021). Film “Penyalin Cahaya†Borong 12 Penghargaan di Piala Citra FFI 2021. Kompas. https://www.kompas.tv/article/230827/film-penyalin-cahaya-borong-12penghargaan-di-piala-citra-ffi-2021?page=2
Putsanra, D. V. (2022). Apa Itu RUU TPKS yang Disahkan dan Link Unduh RUU TPKS PDF. Tirto.Id. https://tirto.id/apa-itu-ruu-tpks-yang-disahkan-dan-link-unduh-ruu-tpks-pdfgq9R
Pusparani, I. D., & Putri, I. P. (2019). Pesan Toleransi Dalam Film Toba Dreams (Analisis Semiotika Dengan Model Roland Barthes). EProceedings of Management, 6(2). https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/ view/10576
Putri, D. A. (2021). Psikologi Warna: Arti & Pengaruh 9 Warna Terhadap Psikologi Seseorang. Doktersehat. https://doktersehat.com/psikologi/psikologi-warna/
Ricart, J. R. (2018). 20 Types of Shots, Camera Angles, and Movements All Videographers Should Know. Wix. https://www.wix.com/blog/photography/types-of-shots
Swaragita, G. (2022). Penyalin Cahaya: Puncak Gunung Es Isu Kekerasan Seksual Perfilman. Tirto.Id. https://tirto.id/penyalin-cahaya-puncak-gunung-es-isu-kekerasan-seksualhttps://tirto.id/penyalin-cahaya-puncak-gunung-es-isu-kekerasan-seksual-perfilman-gnCGperfilman-gnCG https://ojs.uph.edu/index.php/KOMA-DKV/article/view/3004
Sutorini, M. P., Alif, M., & Sarwani. (2019). Semiotika Gender dalam Film Brave. ProTVF, 3(1), 101–112. https://doi.org/10.24198/PTVF.V3I1.21246
Triananda, K. (2011). Viktimisasi sekunder oleh sistem peradilan pidana terhadap perempuan korban kekerasan. Universitas Indonesia, Jakarta. https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=20312838#
Voi. (2021). Membaca Karakter Seseorang Berdasarkan Warna Baju Yang Digunakan. VOI.
https://voi.id/amp/27886/membaca-karakter-seseorang-berdasarkan-warna-bajuyang-digunakan
Voi. (2021). Membaca Karakter Seseorang Berdasarkan Warna Baju yang Digunakan. VOI.
Vahreza, A., & Jasjfi, E. F. (2020). Kesan Multiperspektif Sinematografi Dalam Teknik
Pengambilan Gambar Film “Birdmanâ€. KOMA DKV: Prosiding Konferensi
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual, 1(20). https://doi.org/10.24198/SHARE.875432.8976
Wahjuwibowo, I. S. (2018). Semiotika Komunikasi Edisi III: aplikasi praktis untuk penelitian dan skrip... - Google Books.
https://www.google.co.id/books/edition/SEMIOTIKA_KOMUNIKASI_EDISI_III/qs KHDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=semiotika+roland+barthes&printsec=frontcov er
Wulandari, E. P., & Krisnani, H. (2020). Kecenderungan Menyalahkan Korban (VictimBlaming) Dalam Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Sebagai Dampak
Kekeliruan Atribusi. Share : Social Work Journal, 10(2), 187–197. https://doi.org/10.24198/SHARE.V10I2.31408
Wibawa, R. S., Shalsabila, I. A., & Asriandhini, B. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes
Dalam Film Pendek “Wedokâ€. AGUNA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), 16–32.
https://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/AGUNA/article/view/1216/597
Zuhra, W. U. N. (2019). Testimoni Kekerasan Seksual: 174 Penyintas, 79 Kampus, 29 Kota. Tirto.Id. https://tirto.id/testimoni-kekerasan-seksual-174-penyintas-79-kampus-29kota-dmTW
Zaking, S. (2021). Nadiem Geram Kekerasan Seksual Kerap Dijadikan Bahan Candaan. Jawapos. https://www.jawapos.com/nasional/pendidikan/27/04/2021/nadiem-geramkekerasan-seksual-kerap-dijadikan-bahan-candaan/