KONFUSIANISME DALAM FILM KIM JI YOUNG BORN 1982: PERSPEKTIF SEMIOTIKA

Penulis

  • Sarah Amalia Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Zainal Abidin Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Rastri Kusumaningrum Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.52434/jk.v8i1.1291

Abstrak

Abstrak

Film Kim Ji young born, 1982 adalah film adaptasi novel fenomenal karya Cho Nam Joo mengisahkan seorang perempuan bernama Kim Ji young yang mengalami diskriminasi sejak dia lahir hingga dia menikah dan memiliki anak akibat gender yang dia miliki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seperti apa dampak kepercayaan Konfusianisme yang dianut masyarakat Korea Selatan dalam film Kim Ji young born 1982 pada tokoh utama Kim Ji young. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tindakan marginalisasi atau sikap peminggiran terhadap tokoh Ji young akibat kepercayaan Konfusianisme yang dianut masyarakat Korea yang mengakibatkan terjadinya diskriminasi dan perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan. Diskriminasi gender yang dialami Tokoh Jiyoung di lakukan oleh lingkungan keluarga, peraturan perusahaan, dan ranah publik yang diakibatkan pengaruh nilai konfusianisme yaitu budaya patriarki yang direpresentasikan melalui beberapa scene film sesuai teori John Fiske The codes of television berupa dresscode/gaya busana, gesture, ekspresi atau mimik wajah, makeup, teknik pengambilan gambar, serta teknik pencahayaan. 

 

Kata-kata kunci: Diskriminasi gender; film; konfusianisme; semiotika.

 

Abstract 

The film Kim Ji young born, 1982 is a film adaptation of a phenomenal novel by Cho Nam Joo about a woman named Kim Ji young who has experienced discrimination since she was born until she gets married and has children due to her gender. This study aims to see how the impact of Confucian beliefs held by South Korean society in the film Kim Ji young born 1982 on the main character Kim Ji young. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection techniques through interviews and literature study. The results of this study indicate that there is an act of marginalization or marginalization of Ji Young's character due to the Confucian belief held by Korean society which results in discrimination and differences in treatment between men and women. The gender discrimination experienced by Jiyoung's character is carried out by the family environment, company regulations, and the public sphere due to the influence of Confucian values, namely patriarchal culture which is represented through several film scenes according to John Fiske's theory. facial expressions, makeup, shooting techniques, and lighting techniques.

 

Keywords: Gender discrimination; film; confucianism; semiotics.

Biografi Penulis

Sarah Amalia, Universitas Singaperbangsa Karawang

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Mahasiswa.

Zainal Abidin, Universitas Singaperbangsa Karawang

Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Dosen.

Rastri Kusumaningrum, Universitas Singaperbangsa Karawang

Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik, Dosen.

Referensi

Adinda, P. (2019). Film tentang Seksisme di

Korea Selatan Ditolak Banyak Laki-

Laki. Asumsi.

https://asumsi.co/post/film-tentangseksisme-di-korea-selatan-ditolakbanyak-laki-laki

Febriyanti, R. H., Zuriyati, Z., & Rohman, S. (2020). Misoginisme Dalam Novel

“Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982†Karya Cho Nam-Joo: Kajian Feminisme Sastra. LEKSEMA: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 5(2), 159–176.

https://doi.org/10.22515/ljbs.v5i2.2571

Hasanah, R., & Taefur, I. (2016). The Shift Meaning of Masculinity in Nivea Deodorant Men Invisible Black And White Advertising (Television code by John Fiske) Ratih. International Conference on Transformation in Communication (ICOTIC), 55.

https://openlibrarypublications.telkom university.ac.id/index.php/icotic/article

/view/5657/0

Lestari, R. (2019). Singgung Seksisme, Film Ini Jadi Box Office dan Perbincangan di Korsel. Bisnis.Com.

https://lifestyle.bisnis.com/read/20191 031/254/1165365/singgung-seksismefilm-ini-jadi-box-office-danperbincangan-di-korsel

Muslim, M. I., & Perdhana, M. S. (2018). Glass Ceiling: Sebuah Studi Literatur. Jurnal Bisnis Strategi, 26(1), 28. https://doi.org/10.14710/jbs.26.1.28-38

Nila Sastrawati. (2018). Laki-Laki dan Perempuan Identitas yang Berbeda: Analisis Gender dan Politik Perspektif Post-Feminisme. Alauddin Press.

Novitasari, M. (2018). Diskriminasi Gender dalam Produk Budaya Populer (Analisis Wacana Sara Mills Pada

Novel “Entrokâ€). Semiotika, 12(2), 151–166. http://journal.ubm.ac.id/

Pah, T., & Darmastuti, R. (2019). Analisis

Semiotika John Fiske Dalam

Tayangan Lentera Indonesia Episode

Membina Potensi Para Penerus Bangsa Di Kepulauan Sula. Journal of Communication Studies, 6 No 1, 1–22. https://doi.org/https://doi.org/10.37535

/101006120191

Palley, M. L. (2012). Women’s Status In South Korea: Tradition and Change.

(12), 1136–1153.

https://doi.org/https://doi.org/10.2307/

Setiawan, H., Aziz, A., & Kurniadi, D. (2020). Ideologi Patriarki Dalam Film (Semiotika John Fiske Pada Interaksi Ayah dan Anak Dalam Film Chef). Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 06(02), 251–262.

Sumirat, C. C., & Burhan, A. (2013). Pengaruh Ajaran Konfusianisme Terhadap Pekerja Perempuan Di Korea Selatan. Makalah.

Tudor, D. (2012). Korea The Impossible Country (1st ed.). Tutle Publishing.

Utaminingsih, A. (2017). Gender dan Wanita Karir. UB Press.

Diterbitkan

2022-04-11

Terbitan

Bagian

Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian