Analisis Perbandingan Performa serta Efisiensi Energi Routing Protocol Data Centric SPIN dengan Directed Diffusion Wireless Sensor Network
DOI:
https://doi.org/10.52434/jft.v2i2.2304Kata Kunci:
Directed diffusion, performa, SPIN, WSNAbstrak
Wireless Sensor Network (WSN) merupakan suatu jaringan multi hop nirkabel yang terdiri dari beberapa node yang tersebar di suatu area yang mengatur dirinya sendiri. Dalam pengaplikasian WSN memiliki suatu masalah yang sering muncul yaitu tingkat konsumsi energi dan performanya. Dalam upaya memecahkan masalah tersebut, diperkenalkan routing protocol berbasis data centric yang bertujuan untuk meminimalisir penggunaan energi. Salah satu routing protocol berbasis data centric yaitu SPIN dan directed diffusion. Berdasarkan hal tersebut dilakukannya penelitian untuk mengetahui perbandingan performa dan penggunaan energi. Penelitian ini menggunakan metode simulasi jaringan dengan bantuan software Network Simulator 2 (NS 2) untuk mendapatkan hasil berupa parameter jaringan. Parameter yang dibandingkan yaitu throughput, end-to-end delay, packet delivery ratio, konsumsi energi dan node life time. Hasil penelitian didapatkan bahwa directed diffusion lebih baik dalam hal performa berdasarkan parameter throughput bernilai 1281,184 Kbps, end-to-end delay bernilai 65,8975 ms dan packet delivery ratio bernilai 100%. SPIN lebih unggul dalam hal efisiensi energi yang bernilai 28,91%.
Referensi
R. Ahmadi, G. Ekbatanifard, A. Jahangiry, and M. Kordlar, “Improving Localization in Wireless Sensor Network Using Fixed and Mobile Guide Nodes,†J. Sensors, vol. 2016, 2016, doi: 10.1155/2016/6385380.
A. W. Azinar and D. N. Sari, “Analisis Perbandingan Routing Protokol Olsr ( Optimized Link State Routing ) Dan Grp ( Geographic Routing Protocol ) Pada Wireless Sensor Network,†pp. 337–344, 2015.
A. Sarkar and T. Senthil Murugan, “Routing protocols for wireless sensor networks: What the literature says?,†Alexandria Eng. J., vol. 55, no. 4, pp. 3173–3183, 2016, doi: 10.1016/j.aej.2016.08.003.
Y. M. Liu, S. C. Wu, and X. H. Nian, “The architecture and characteristics of wireless sensor network,†ICCTD 2009 - 2009 Int. Conf. Comput. Technol. Dev., vol. 1, no. 561, pp. 561–565, 2009, doi: 10.1109/ICCTD.2009.44.
W. S. Jati, H. Nurwasito, and M. Data, “Perbandingan Kinerja Protocol Routing Open Shortest Path First ( OSPF ) dan Routing Information Protocol ( RIP ) Menggunakan Simulator Cisco Packet Tracer,†J. Pengemb. Teknol. Inf. Dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 8, pp. 2442–2448, 2018.
S. Pandey, N. K. Nagwani, and C. Kumar, “Cluster based - SPIN routing protocol for wireless sensors networks,†Indian J. Sci. Technol., vol. 8, no. 15, 2015, doi: 10.17485/ijst/2015/v8i15/49800.
S. Sharma et al., “Data-centric routing protocols in wireless sensor network: a survey,†ACS Nano, vol. 4, no. 4, pp. 1921–1926, 2010.
R. Article, “Data Centric Routing Protocols in Wireless Sensor Networks : A Survey,†vol. 2, no. 6, pp. 62–69, 2015.
T. Adame, A. Bel, B. Bellalta, J. Barcelo, J. Gonzalez, and M. Oliver, “Capacity analysis of IEEE 802.11ah WLANs for M2M communications,†Lect. Notes Comput. Sci. (including Subser. Lect. Notes Artif. Intell. Lect. Notes Bioinformatics), vol. 8310 LNCS, no. October, pp. 139–155, 2013, doi: 10.1007/978-3-319-03871-1_13.
Y. M. Liu, S. C. Wu, and X. H. Nian, “The architecture and characteristics of wireless sensor network,†ICCTD 2009 - 2009 Int. Conf. Comput. Technol. Dev., vol. 1, no. 561, pp. 561–565, 2009, doi: 10.1109/ICCTD.2009.44.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).