REVIEW PENGARUH KOFORMER ARGININ DALAM PEMBUATAN KO-AMORF DENGAN METODE BALL MILLING

Sinta Alfina, Aji Najihudin, Nurul Auliasari

Abstract


Kelarutan zat aktif yang rendah di dalam air masih menjadi masalah yang banyak dihadapi dalam pengembangan formulasi di dunia farmasi. Ko-amorf merupakan  salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan suatu zat di dalam air. Peningkatan kelarutan ini terjadi karena campuran antara zat aktif yang tidak larut air dengan koformer. Terdapat beberapa zat aktif yang dikembangkan dalam formulasi ko-amorf diantaranya; indometasin, naproxen dan karbamazepin dengan penambahan  koformer arginin menggunakan metode ball milling. Arginin merupakan asam amino yang bersifat basa dan mempunyai kelarutan yang baik di dalam air. Review artikel ini dilakukan dengan studi literatur dimulai dari pencarian jurnal naisonal maupun internasional berdasarkan kata kunci “Co-amorphous” ”koformer arginine” dan ”Methode Ball Milling” di situs google, sciencedirect, google scholar, dan situs lainnya yang mengakses jurnal penelitian, terbitan 2012-2022 yang terakreditasi atau memiliki ISSN dan E-ISSN. Berdasarkan hasil review diperoleh data bahwa arginin mampu meningkatkan stabiltas dan kelarutan indometasin sebesar 200 kali lipat dari bentuk amorfnya, naproxen sebesar 11 kali lipat dari bentuk kristalnya dan mampu meningkatkan sedikit kelarutan karbamazepin dari bentuk amorfnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arginin sangat berpengaruh dalam pembuatan ko-amorf yaitu mampu meningkatkan kelarutan, besar atau kecilnya peningkatan kelarutan tergantung dari reaksi yang terjadi antara arginin dengan zat aktif yang digunakan.


Keywords


arginin, ball milling, ko-amof.

References


Karagianni A, Kachrimanis K, Nikolakakis I. Co-amorphous solid dispersions for solubility and absorption improvement of drugs: Composition, preparation, characterization and formulations for oral delivery. Pharmaceutics. 2018;10(3).

Ojarinta R, Heikkinen AT, Sievänen E, Laitinen R. Dissolution behavior of co-amorphous amino acid-indomethacin mixtures: The ability of amino acids to stabilize the supersaturated state of indomethacin. Eur J Pharm Biopharm [Internet]. 2017;112:85–95. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.ejpb.2016.11.023

Liu J, Grohganz H, Löbmann K, Rades T, Hempel NJ. Co-amorphous drug formulations in numbers: Recent advances in co-amorphous drug formulations with focus on co-formability, molar ratio, preparation methods, physical stability, in vitro and in vivo performance, and new formulation strategies. Pharmaceutics. 2021;13(3).

Pang W, Lv J, Du S, Wang J, Wang J, Zeng Y. Preparation of curcumin-piperazine coamorphous phase and fluorescence spectroscopic and density functional theory simulation studies on the interaction with bovine serum albumin. Mol Pharm. 2017;14(9):3013–24.

Newman A, Reutzel-Edens SM, Zografi G. Coamorphous active pharmaceutical ingredient–small molecule mixtures: considerations in the choice of coformers for enhancing dissolution and oral bioavailability. J Pharm Sci. 2018;107(1):5–17.

Löbmann K, Grohganz H, Laitinen R, Strachan C, Rades T. Amino acids as co-amorphous stabilizers for poorly water soluble drugs - Part 1: Preparation, stability and dissolution enhancement. Eur J Pharm Biopharm. 2013;85(3 PART B):873–81.

Dewi FA, Sopyan I, Rusdiana T. Pemilihan jenis koformer dan metode preparasi dalam sistem penghantaran sediaan Ko-Amorf. J Sains Farm Klin. 2021;8(3):242.

Jensen KT, Löbmann K, Rades T, Grohganz H. Improving co-amorphous drug formulations by the addition of the highly water soluble amino acid, Proline. Pharmaceutics. 2014;6(3):416–35.

Löbmann K, Laitinen R, Strachan C, Rades T, Grohganz H. Amino acids as co-amorphous stabilizers for poorly water-soluble drugs - Part 2: Molecular interactions. Eur J Pharm Biopharm. 2013;85(3 PART B):882–8.

Depkes R. Farmakope Indonesia Edisi III. Depatremen Kesehatan Republik Indonesia; 1979. XXXI.

El-Dairi M, House RJ. Optic nerve hypoplasia. Handbook of pediatric retinal OCT and the eye-brain connection. 2019. p. 285–7.

Depkes RI. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depatremen Kesehatan Republik Indonesia; 1995.

Terrier O, Dilly S, Pizzorno A, Chalupska D, Humpolickova J, Bouřa E, et al. Antiviral properties of the nsaid drug naproxen targeting the nucleoprotein of sars-cov-2 coronavirus. Molecules. 2021;26(9):1–18.

Stoev SN, Gueоrguiev SR, Madzharov VG, Lebanova HV. Naproxen in pain and inflammation – a review. Int J Pharm Phytopharm Res. 2021;11(1):142–8.

Permatasari, Juwita, Yosmar I. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 8 No. 2 Agustus 2021 162. J Farm Dan Ilmu Kefarmasian Indones. 2021;8(2):162–7.

Rahayu M, Pramonowibowo, Yulianto T. The profile of amino acids that are distributed into the water column at mackerel (rastrelliger kanagurta) as bait (laboratory scale). J Fish Resour Util Manag Technol. 2014;3(3):238–47.




DOI: http://dx.doi.org/10.52434/jfb.v13i2.2012

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Visitor :

Web Analytics