Studi komunikasi interpersonal dalam pendidikan seks di lingkungan keluarga Bugis-Makassar

Penulis

  • Asnur Lidayni Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Indonesia
  • Suwatno Suwatno Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indoensia
  • Rita Gani Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52434/jk.v11i1.41416

Abstrak

Abstract
The focus of this study is to examine the pattern of interpersonal communication between parents and
students in the context of sex education in the Bugis-Makassar cultural environment. The purpose of
this study is to analyze the role of Bugis-Makassar families in providing sex education to students in
Makassar City, including its urgency and family strategies in overcoming various obstacles faced. This
study uses a qualitative approach with descriptive methods, as well as case studies as a research
strategy applied to Bugis-Makassar students in Makassar City. The data sources in this study consisted
of 5 students and 3 parents from the Bugis-Makassar tribe, who were selected using purposive
sampling techniques. Data collection techniques include observation, in-depth interviews, and
documentation. The results of the study indicate that the role of families in providing sex education is
still limited to conveying cultural values, especially the concept of siri' which is highly respected in
Bugis-Makassar society as a symbol of family honor and dignity. The communication tends to use
simple language and is not scientific. Although in Bugis-Makassar culture there are classical
manuscripts such as Assikalabineng which contain teachings about sexual relations, this manuscript
is only intended for married individuals. This causes parents to be reluctant to provide open sex
education information to college-age children. The cultural norm of Siri’ na Pesse emphasizes the
importance of maintaining dignity and self-esteem, so sex education is considered important to form a
responsible understanding of oneself and one’s family. In dealing with communication obstacles,
parents tend to use an informal discussion approach in a comfortable atmosphere, by starting the
conversation through case studies, such as early marriage and the impact of promiscuity.
Keywords: Bugis-Makassar Tribe; family; sex education.
Abstrak
Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji pola komunikasi interpersonal antara orang tua dan
mahasiswa dalam konteks pendidikan seks di lingkungan budaya suku Bugis-Makassar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis peran keluarga Bugis-Makassar dalam memberikan
pendidikan seks kepada anak usia mahasiswa di Kota Makassar, termasuk urgensinya serta strategi
keluarga dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif, serta studi kasus sebagai strategi penelitian yang diterapkan pada
mahasiswa suku Bugis-Makassar di Kota Makassar. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 5
mahasiswa dan 3 orang tua yang berasal dari suku Bugis-Makassar, yang dipilih menggunakan teknik
purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran keluarga dalam memberikan pendidikan seks
masih terbatas pada penyampaian nilai-nilai budaya, khususnya konsep siri’ yang dijunjung tinggi
dalam masyarakat Bugis-Makassar sebagai simbol kehormatan dan martabat keluarga. Komunikasi
yang dilakukan cenderung menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak bersifat ilmiah. Meskipun
dalam budaya Bugis-Makassar terdapat naskah klasik seperti Assikalabineng yang memuat ajaran
tentang relasi seksual, naskah ini hanya diperuntukkan bagi individu yang telah menikah. Hal ini
menyebabkan orang tua enggan memberikan informasi pendidikan seks secara terbuka kepada anak-
anak usia mahasiswa. Norma budaya Siri’ na Pesse menekankan pentingnya menjaga martabat dan
harga diri, sehingga pendidikan seks dianggap penting untuk membentuk pemahaman yang
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga. Dalam menghadapi kendala komunikasi, orang
tua cenderung menggunakan pendekatan diskusi informal dalam suasana yang nyaman, dengan
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian
E-ISSN: 2580-538X, Volume 11, No. 1, April 2025, hlm. 140-160
memulai pembicaraan melalui studi kasus, seperti pernikahan dini dan dampak dari pergaulan bebas.
Kata-kata kunci: Keluarga; pendidikan seks; Suku Bugis-Makassar.

Biografi Penulis

Asnur Lidayni, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Indonesia

Departemen Ilmu Komunikasi

Suwatno Suwatno, Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indoensia

Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indoensia

Rita Gani, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Indonesia

Departemen Ilmu Komunikasi

Diterbitkan

2025-04-30 — Diperbaharui pada 2025-04-30

Versi

Terbitan

Bagian

Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian