Analisis Hubungan Bobot Badan Dengan Karakteristik Kualitatif Dan Kuantitatif Semen Sapi Brahman Di Balai Inseminasi Buatan Lembang Bandung
DOI:
https://doi.org/10.52434/janhus.v5i2.1350Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan bobot badan dengan karakteristik kualitatif dan kuantitatif semen sapi Brahman. Materi yang digunakan yaitu data sekunder tahun 2019 dari 6 ekor sapi Brahman pejantan, selama 11 bulan penampungan semen di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Bandung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Variabel yang diamati yaitu bobot badan, warna, konsistensi dan volume semen, konsentrasi dan motilitas individu spermatozoa. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS 16 dengan metode One-Way ANOVA. Uji korelasi menggunakan korelasi Pearson dan analisis statistik model regresi linier digunakan untuk menduga beberapa karakteristik kuantitatif semen berdasarkan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna semen dominan adalah putih susu dan konsistensi sedang. Bobot badan berpengaruh terhadap volume semen, tetapi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi dan motilitas spermatozoa. Korelasi bobot badan dengan volume semen mengikuti persamaan y=5,990+0,181x dengan koefisien korelasi sebesar 0,435 yang artinya nilai ini dapat diinterprestasikan bahwa hubungan bobot badan dengan volume semen berada pada kategori sedang. Sapi Brahman dengan bobot badan sedang (± 800 kg) memiliki karakteristik kualitatif dan kuantitatif semen yang terbaik.
Â
Kata kunci: Brahman, bobot badan, kualitatif, kuantitatif, semen
Referensi
Adhyatma, M., Nurul, I. dan Nuryadi, N. 2013. Pengaruh Bobot Badan terhadap Kualitas dan Kuantitas Semen Sapi Simmental. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 14(2) : 53-62.
Aminasari, P.D. 2009. Pengaruh Umur Terhadap Kualitas Semen Beku Sapi Limousin. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.
Butar, E. 2009 Efektifitas Frekuensi Exercise terhadap Peningkatan Kualitas Semen Sapi Simmental. http://repository.usu.ac.id/bitst ream/1/09E00898.pdf. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2020.
Campbell, N.A., J.B. Reece & L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Jilid 2. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga, Surabaya.
Devkota, B., Koseki, T., Matsui, M., Sasaki, M., Kaneko, E., Miyamoto, A., Miyake, Y.-I. (2008). Relationships among age, body weight, scrotal circumference, semen quality and peripheral testosterone and estradiol concentrations in pubertal and postpubertal holstein bulls. Journal of Veterinary Medical Science, 70(1), 119–121.
Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta. Bandung.
Gopinathan, A., S. Sivaselvam, S.M. Karthickeyan & K.Kulasekar. 2018. Effect Of Body Weight And Scrotal Circumference On Semen Production Traits In Crossbred Holstein Friesian Bulls. Indian Journal of Animal Reproduction, 39(1).
Lestari, S., T. Tagama dan D. Saleh. 2013. Profil Produksi Semen Segar Sapi Simmental pada Tingkat Umur yang Berbeda di Balai Inseminasi Buatan Lembang. Jurnal Ilmiah Peternakan 1 (3) : 897-906
Luthan, F. 2010. Pedoman Teknis Alat Mesin dan Ulib Budidaya Ternak Ruminansia. http://www.ditjennak.go.id/. Diakses pada tanggal 28 februari 2020
Mappanganro, R. 2020. Produksi Semen Segar (Volume dan Konsentrasi) dan Beku dari Sapi Pejantan dengan Skor Kondisi Tubuh (SKT) yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan 6 (1) : 1-13.
Mathevon, M. M. Buhr and J. C. M. Dekkers. 1998. Environmental, management and genetic factors affecting semen production in holstein bulls. Journal Dairy Science 81 :3321-3330.
Nugraha, C.D., E. Herwijayanti, I. Novianti, A. Furqon, W. A. Septian dan Suryadi. 2019. Analisis Hubungan Bobot Badan Terhadap Produksi Semen Segar Sapi Bali di Balai Besar Inseminasi Buatan – Singosari. Journal of Tropical Animal Production 20 (1) : 70-75.
Prastowo. S, P. Dharmawan, T. Nugroho, A. Bachtiar, Lutojo, A. Pramono. 2018. Kualitas Semen Segar Sapi Bali (Bos Javanicus) Pada Kelompok Umur Berbeda. Jurnal Ilmu Ternak 18 (1) : 1-7.
Soedjana, T.D. 2007. Sistem Usaha Tani Terintegrasi Tanaman-Ternak Sebagai Respons Petani Terhadap Faktor Resiko. Jurnal Litbang Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Sugiyono.2007. Metode Penilaian Kuantitatif dan Kualitatif. C.V.Alfabeta,Bandung
Suryono. 2009. Biokimia Hormon. Nuha Medika, Yogyakarta.
Susilawati, T., Suyadi, Nuryadi, N. Isnaini dan S. Wahyuningsih. 1993. Kualitas semen sapi Fries Holland dan sapi Bali pada berbagai Umur dan Berat Badan. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.
Susilawati, T. 2011. Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan dengan Kualitas dan Deposisi Semen yang Berbeda pada Sapi Peranakan Ongole. Jurnal Ternak Tropika 12 (2) : 15-24.
Syamyono, O., D. Samsudewa dan E. T. Setiatin. 2014. Korelasi Lingkar Skrotum dengan Bobot Badan, Volume Semen, Kualitas Semen, dan Kadar Testosteron pada Kambing Kejobong Muda dan Dewasa. Buletin Peternakan. 38 (3) : 132- 140.
Toelihere. M.R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa, Bandung
Toelihere, M.R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa, Bandung
Wahyuningsih, A., D. M. Saleh dan Sugiyatno. 2013. Pengaruh Umur Pejantan dan Frekuensi Penampunagn Terhadap Volume dan Motilitas Semen Segar Sapi Simental di Balai Inseminasi Buatan Lembang. Jurnal Ilmiah. Peternakan 1(3): 947-953.