STRATEGI PEMULIAAN SAPI POTONG YANG BERKELANJUTAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN HEWAN QURBAN (Sustainable Cattle Breeding Strategy for Eid Al-Adha Sacrifice)
DOI:
https://doi.org/10.52434/janhus.v2i1.258Abstrak
Abstrak Penelitian bertujuan untuk menentukan strategi pemuliaan sapi potong yang berkelanjutan berbasiskan preferensi konsumen terhadap sapi potong untuk keperluan ibadah qurban. Penelitian dilakukan selama tiga periode pelaksanaan ibadah qurban yakni pada tahun 2015- 2017 di Wilayah Jatinangor Kabupaten Sumedang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Variabel yang diteliti terdiri atas Bangsa Sapi dan Tampilan Fenotipik. Responden yang diteliti adalah konsumen qurban di 12 Desa Kecamatan Jatinangor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bangsa Sapi hasil Silangan Simmental-PO dan Limousin-PO sangat disukai oleh konsumen untuk qurban dengan tampilan fenotipik konformasi tubuh serasi dan pola warna bulu kecoklatan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pemenuhan kebutuhan hewan qurban maka sapi silangan menjadi pilihan utama sebagai implikasi dari efek heterosis yang ditampilkan oleh ternak hasil silangan. Oleh sebab itu perlu adanya peraturan dan pengawasan yang ketat dari pemangku kepentingan sehingga proses kawin silang antarsapi lokal dengan sapi Limousin dan atau sapi Simmental tidak dimaksudkan untuk menciptakan bangsa baru sehingga tidak mencemari kemurnian sumber daya genetik ternak lokal yang telah adaptif dengan kondisi lingkungan Indonesia. Kata kunci: pemuliaan, sapi potong, idul adha Abstract This work was aimed to study the sustainable cattle breeding strategy as a basis consumer preference on beef cattl for Eid Al-Adha sacrifice during 2015 to 2017 in Jatinangor, West Java, Indonesia. Method used was case study by employing the cow’s order and its phenotype performance as research variables. The responders were consumers of twelve villages in Jatinangor. Results indicated that crossbreeding beef cattle between Simmental-PO and Limousin-PO were more preferred by the consumers due to their attractive phenotypic performance, e.g. balanced-body size and brown color, which proved that crossbreeding beef cattle might be the most chosen for Eid Al-Adha sacrifice animals. It could be suggested that a thorough control and rule should be performed by the government during crossbreeding between local and imported beef cattle (Simmental/Limousine/PO) in particular therefore this process will not produce a new order of the animals, and consequently will not contaminate the genetics of local animals. Keywords: breeding, beef cattle, eid al ad-haUnduhan
Diterbitkan
2018-03-29
Terbitan
Bagian
Artikel