PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG ECENG GONDOK(Eichhornia crassipes) TERHADAP KONSUMSI DAN KONVERSI RANSUM SERTA PRODUKSI TELURHEN DAY ITIK MASTER

Penulis

  • Resa Abdul Rohman Universitas Garut
  • Ervi Herawati Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Garut
  • Ibrahim Hadist Universitas Garut

DOI:

https://doi.org/10.52434/janhus.v6i2.1895

Abstrak

Pakan merupakan biaya produksi yang tinggi didalam usaha peternakan unggas, sehingga diperlukan pakan alternatif untuk menekan biaya pakan. Eceng gondok merupakan gulma air yang memiliki kelebihan yaitu populasi yang melimpah, mudah didapatkan dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperolehnya, sehingga eceng gondok memiliki potensi sebagai pakan alternatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung eceng gondok dalam ransum terhadap konsumsi ransum, konversi ransum dan produksi telur itik Master. Ternak yang digunakan adalah 100 ekor itik betina umur 68 minggu dimasukkan dalam kandang sebanyak 20 buah masing-masing berisi 5 ekor itik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah adalah R0 (ransum tanpa penambahan tepung eceng gondok), R1 (ransum dengan tambahan 5% tepung eceng gondok), R2 (ransum dengan tambahan 10% tepung eceng gondok) dan R3 (ransum dengan tambahan 15% tepung eceng gondok). Parameter yang diamati meliputi konsumsi ransum, konversi ransum dan produksi telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung eceng gondok dalam ransum berpengaruh terhadap produksi telur, tetapi tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum dan konversi ransum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung eceng gondok dalam ransum itik Master bisa digunakan sampai taraf 15%

Referensi

Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Unversitas Indonesia Press, Jakarta.

Dada, S. 2002. The Utilization of Water Hyacinth (Eichhornia crassipes). Afr. J. Biomed. Vol 4;147 – 149

Dewanti, R., Irham. M., Sudiyono. 2013. Pengaruh Penggunaan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terfermentasi dalam Ransum terhadap Persentase Karkas, Non Karkas dan Lemak Abdominal Itik Lokal Jantan Umur Delapan Minggu. Buletin Peternakan. 37(1): 19-25.

Huda, S.N., E. Herawati dan T. Nurhayatin. 2021. Pengaruh Pemberian Tepung Eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap kualitas Interior dan Warna Kuning Telur Itik Master. JANHUS (Journal of Animal Husbandry Science), 6 (1) : 46-54.

HY-LINE INTERNATIONAL. 1986. Hy-Line Variety Brown, Comemercial Management Guide. A. publication of Hyline international, West Des Moines, Iowa, USA.

Irawati, E., Purnamasari, E., dan Arsyad, F. 2019. Kualitas fisik dan Nutrisi Silase Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dengan lama fermentasi yang berbeda. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Sultan Syarif Kasim. Pekanbaru. Jurnal Peternakan Vol 16 No 1 Februari 2019 hal :18-24

Kartasudjana, R. dan Suprijatna, E. 2010. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ketaren, P. P. dan Prasetyo, L.H. 2002. Pengaruh Pemberian Pakan Terbatas terhadap Produktivitas Itik Silang Mojosari X Alabio (Ma): 2. Masa Bertelur Fase Kedua Umur 44-67 Minggu. Jitv Vol. 7. No. 2 ( 3) : 152- 156 .

Mahmilia, F. 2005. Perubahan Nilai Gizi Tepung Eceng Gondok Fermentasi dan Pemanfaatannya sebagai Ransum Ayam Pedaging. JITV. 10(2): 90-95.

Mangisah, I., Tristiarti, W. Murningsih, M.H. Nasoetion, E.S. Jayanti dan Y. Astuti. 2008. Kecernaan Nutrien Eceng Gondok yang Difermentasi dengan Aspergillus Niger Pada Ayam Broiler. J. Indon. Trop. Anim. Agric., 31(2):124-128.

Mangisah, I., B. Sukamto dan M. H. Nasution. 2009. Implementasi Daun Eceng Gondok Fermentasi dalam Ransum Itik. J. Indon. Trop. Anim. Agric., 34(2):127-132.

Muslim, D. A. 1992. Budidaya Mina Itik. Cetakan Pertama. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Nugraha, D., Atmomarsono, U. dan Mahfudz, L.D. 2012. Pengaruh Penambahan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Itik Tegal. Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 75 – 85

Prasetyo, L., Kataren P., dan Setioko, A. 2002. Panduan Budidaya dan usaha Ternak Itik. Bogor: Balai Penelitian Ternak.

Raharjo, C. 1988. Pengaruh Berbagai Tingkat Protein dan Energi Terhadap Produksi dan Kualitas Telur Itik Tegal. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak II Ciawi Bogor 18-20 Juli 1988. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Hal. 327-334.

Rasyaf, M. 1991. Pengelolaan Produksi Telur. Edisi ke- 2 Kanisius. Yogyakarta.

Rasyaf, M. 1996. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 2011. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Edisi Ke-15. Kanisius. Yogyakarta.

Rikza, M. N. 2003. Performan Produksi Telur Itik Tegal Betina Umur 40-48 Minggu yang Diberi Ransum dengan Berbagai Imbangan Energi dan Protein. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sastrosupadi, A. 1995. Rancangan Percobaan Praktis Untuk Bidang Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Setioko, A.R. dan E. S. Rohaeni. 2001. Pemberian ransum bahan pakan lokal terhadap produktivitas itik Alabio. Lokakarya Unggas Air Nasional. Fakultas Peternakan IPB dan Balai Penelitian Ternak di Ciawi tanggal 6-7 Agustus 2001.

Septyana, M. 2008. Performa itik petelur lokal dengan pemberian tepung daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) dalam ransumnya. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institusi Pertanian Bogor, Bogor.

Sarengat, W. 1989. Inventarisasi nama-nama jenis berdasarkan warna bulu pada populasi itik local daerah Magelang dan Tegal. Prosiding Seminar Nasional Tentang Unggas Lokal. Fak. Peternakan Undip, Semarang.

Siregar, A. P. 1979. Makanan itik. Prosiding Seminar Ilmu dan Industri Perunggasan II. Lembaga Penelitian Peternakan, Bogor.

Soesiawaningrini, D. P., B. Suwardi and M. Thorari. 1979. Waterhyacinth (Eichhornia crassipes mart) in broiler duck ration. In : Proceedings of the 6th Asian Pasific. Weed Science Society Conference. Jakarta. PP:623-627.

Srigandono, B. 1997. Ilmu Unggas Air. Gadjah Mada Press. Yogyakarta

Sudaryani, T. dan Santoso, H.. 1994. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya. Jakarta

Wijana, I W. 2008. Pengaruh Pemberian Ransum Mengandung Eceng Gondok (Eichornia crassipes) tanpa dan Suplementasi Starbio Terhadap Penampilan Itik Bali Jantan. Tesis. Program Studi Ilmu Peternakan Program Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar.

Williamson, G. dan Payne, W. J. A., 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Wizna, H. Abbas dan Rusmana. 1995. Toleransi Itik Periode Pertumbuhan Terhadap Serat Kasar Ransum. Jurnal Peternakan dan Lingkungan. Vol 1 (3) : 1-5.

Unduhan

Diterbitkan

2022-06-30