PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM TERHADAP NILAI KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN ITIK LOKAL (Anas Sp)
DOI:
https://doi.org/10.52434/janhus.v6i1.1521Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum terhadap nilai kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein itik lokal (Anas Sp). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (ransum komersial 100%), R1 (limbah sayur 10%), R2 (limbah sayur 15%) dan R3 (limbah sayur 20%). Parameter yang diamati yaitu kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kecernaan protein. Data dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan dengan uji lanjut BNT. Hasil penelitian pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kecernaan protein. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian limbah sayur dalam ransum itik lokal pada level yang berbeda dari 10%, 15% dan 20% berpengaruh nyata terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kecernaan protein. Nilai kecernaan tertinggi dari semua parameter terdapat pada perlakuan R2= 15%.
Referensi
Abun. 2007. Pengaruh Nilai Kecernaan Ransum yang Mengandung Limbah Udang Windu Produk Fermentasi pada Ayam Broiler. Makalah Ilmiah Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Christiyanto, M. Agus Subrata. 2005. Perlakuan fisik biologis pada limbah industri pertanian terhadap serat kasar. Laporan Kegiatan. Semarang: Pusat Studi Agribisnis dan Agroindustri Universitas Diponegoro
Cahyadi, R., U. Atmomarsono, E. Suprijatna. 2014. Kecernaan Ransum, Kadar Serum Aminotransferase dan Aktivitas Alkalin Fosfatase Itik Local yang Diberi Pakan Mengandung Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Terfermentasi). Agromedia, 32(1): 12-24.
D,Mello, J.P.F. 2004. Farm Animal Metabolism and Nutrition. W.H. Freeman and Company. San Fransisco.
Gaspersz, V. 1995. Teknis Analisis Dalam Penelitian Percobaan Jilid I. Penerbit Tarsito Bandung. Hal. 62-111.
Ginting, S.P., dan J. Elisabeth. (2002). Teknologi Pakan Berbahan Dasar Hasil Perkebunan Kelapa Sawit. Prossiding Lokakarya Nasional. Bengkulu.
Immawatitari, 2014. Analisis Proksimat Bahan Kering. Diakses Pada Tanggal 20 Agustus 2021.
Jehemat, A., dan T.N.I., Koni. (2013). Tepung Bekicot sebagai Sumber Protein Pengganti Tepung Ikan dalam Ransum Ayam Pedaging. Jurnal Veteriner. Vol.14, No. 1:111-117
Mangisah, I., Tristiarti, W. Murningsih, M.H. Nasoetion, E.S. Jayanti dan Y. Astuti. 2006. Kecernaan Nutrien Eceng Gondok yang Difermentasi Dengan Aspergillus Niger pada Ayam Broiler. J. Indon. Trop. Anim. Agric., 31(2):124-128
Rambet, V., J.F. Umboh, Y.L.R., Tulung, dan Y.H.S. Kowel. (2016). Kecernaan Protein dan Energi Ransum Broiler yang Menggunakan Tepung Maggot (Hermetia illucens) sebagai Pengganti Tepung Ikan. Jurnal Zootek. Vol.36 No.1: 13-21.
Ronald Rompas, B Tulung, J. S. Mandey, M. Regar. 2016. Penggunaan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terfermentasi Dalam Ransum Itik Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. Jurnal Zootek (“Zootek†Jurnal). Vol.36 No.2: 372-378.
Syaro, A.A., Jamarun, N., R. Saladin dan M. Zain. 2005. Pengaruh fermentasi dan defaunasi tandan kosong sawit terhadap kandungan gizi, kecernaan dan karateristik cairan rumen in vitro. Jurnal Ilmiah Peternakan. Vol 11 : 140-141
Saelan, E. (2017). Aplikasi teknologi pengukusan ransum bentuk mash sebagai upaya memperbaiki lingkungan kandang dan performa produksi itik petelur. Disertasi. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran.