Pengaruh Substitusi Dedak Padi Dengan Bonggol Pisang Terfermentasi Terhadap Sifat Fisik Pellet

Penulis

  • Slamet Raharja Program Studi peternakan fakultas pertanian Universitas garut
  • Titin Nurhayatin Program Studi peternakan fakultas pertanian Universitas garut
  • Ervi Herawati Program Studi peternakan fakultas pertanian Universitas garut

DOI:

https://doi.org/10.52434/janhus.v5i1.1120

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari substitusi dedak padi dengan bonggol pisang  terfermentasi terhadap kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, dan sudut tumpukan pellet. Persiapan bahan dan Pengujian sifat fisik pellet dilaksanakan di Laboratorium terpadu Fakultas Pertanian Universitas Garut. Metode  yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu : R0 (dedak padi 5%, bonggol pisang terfermentasi 0%), R1 (dedak Padi 3,75%, bonggol pisang terfermentasi  1,25%), R2 ( dedak padi 2,5%, bonggol pisang terfermentasi 2,5%), R3 (dedak padi 1,25%, bonggol pisang terfermentasi 3,75%), dan R4 (dedak padi 0%, bonggol pisang terfermentasi 5%).  Data penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dan bila hasilnya berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi dedak padi dengan bonggol pisang  terfermentasi berpengaruh  terhadap kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan, tetapi tidak berpengaruh  terhadap berat jenis dan sudut tumpukan pellet. Perlakuan paling optimal yaitu pada perlakuan R1 (dedak padi 3,75%, bonggol pisang terfermentasi 1,25%).

Kata kunci: Bonggol Pisang Terfermentasi, Pellet, Sifat fisik.

Referensi

Agustina, Y. 2005. Kualitas Fisik Pellet Ransum Ayam Broiler Mengandung Bahan dengan Ukuran Partikel yang Berbeda Pada Proses Produksi Berkesinambungan. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Baryeh, E.A. 2002. Physical Properties of Millet. .Journal of Food Engineering. 51(1):39-46

Standarisasi Nasional Indonesia. 2013. Dedak Padi Bahan Baku Pakan. BSN. Jakarta

Hanafiah, A.H. 2003. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Edisi III. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Johnson, J. R. 1994. The Realities of Bulk Solid Properties Testing. Bulk Solid Handling. J. Anim. Sci. 14 (1) : 129-132.

Khalil. 1999. Pengaruh kandungan air dan ukuran partikel terhadap perubahan perilaku fisik bahan pakan lokal: kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, dan berat jenis. Media Peternakan 22 (1):1-11.

Nilasari. 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Ubi Jalar, Garut dan Onggok terhadap Sifat Fisik dan Lama Penyimpanan Pellet. Skripsi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sayekti, W. B. R. 1999. Karakteristik Sifat Fisik Berbagai Varietas Jagung (Zea mayz). Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suadnyana, I. W. 1998. Pengaruh Kandungan Air dan Ukuran Partikel terhadap Perubahan Sifat Fisik Pakan Lokal Sumber Protein. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sunarto, Sulistyani, dan S. Marwati. 2013. Pemanfaatan Limbah Bonggol Pisang Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol. Jurnal Sains Dasar. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Syamsu J. A. 2007. Karakteristik Fisik Pellet pakan Itik Bentuk Pellet yang diberi bahjan perekat Berbeda dan Lama penyimpanan yang Berbeda. Jurnal Ilmu Ternak. Vol, 7 No 2, 128- 134.

Wirakartakusumah, M. A., K. Abdullah, & A. M. Syarif. 1992. Sifat Fisik Pangan. Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Unduhan

Diterbitkan

2020-12-17