Penerapan Pembelajaran Konflik Kognitif Pada Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor

Yuli Andriani

Abstrak


Tujuan mata pelajaran fisika di tingkat SMA adalah agar siswa menguasai konsep dan prinsip fisika. Dari hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa banyak siswa yang tidak menguasai konsep fisika yang diajarkan, hal ini karena proses pembelajaran masih terpusat pada guru, yang menyebabkan siswa jarang memahami kerangka pengamatan untuk menghasilkan suatu konsep. Selain itu konsepsi siswa sebelum pembelajaran juga perlu diperhatikan, karena sebagian besar konsepsi tersebut adalah konsep yang salah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pembelajaran konflik kognitif merupakan salah satu solusi yang tepat, pembelajaran ini memfasilitasi perubahan konsepsi siswa serta melibatkan siswa dalam proses perolehan konsep. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep siswa setelah penerapan pembelajaran konflik kognitif materi suhu dan kalor. Desain penelitian ini adalah one group pretest-posttest design dengan sampel penelitian kelas X-8 di salah satu SMA Negeri di Bandung tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 34 siswa. Dari penelitian didapat bahwa terdapat peningkatan penguasaan konsep siswa, dilihat dari gain yang dinormalisasi sebesar 0,867 (tinggi).

Teks Lengkap:

Download (PDF)

Referensi


Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azizolu, N. dan Geban , O.(2004). Student Preconceptions and Misconceptions about Gases. BAÜ Fen Bil. Enst. Dergisi Vol 6 (1)

Baser, M. (2006). Fostering Conceptual Change by Cognitive Conflict Based Instruction on Students Understanding of Heat and Temperature Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education Vol 2 (2), [Online]. Tersedia: http://www.ejmste.com [11 Februari 2010]

Bloom, B.S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives, The Clasification of Educational Goals. Handbook 1 Cognitive Domain. New York: Mc Kay Company Inc.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas. Jakarta: BSNP.

Gribbons, B. Dan Herman, J. (1997). True and quasi-experimental designs. Practical Assessment, Research & Evaluation, Vol 5 (14), [Online]. Tersedia: http://PAREonline.net/getvn.asp?v=5&n=14 . [19 Mei 2010]

Hari. (2010). Starter Experiment Approach / Pendekatan Starter Eksperimen (PSE). [Online]. Tersedia: http://www.papantulisku.com/2010/01/starter-experiment-approach-pendekatan.html. [30 Oktober 2010]

Lee, et al. (2003). Development of an Instrument for Measuring Cognitive Conflict In Secondary Level Science Classes. Research in Science Teaching Vol 40 (6)

Partono. (2001). Pengaruh Strategi Konfik Kognitif dalam Pembelajaran Fisika terhadap Pemahaman Siswa tentang Gerak dan Gaya. Tesis Magister pada PPS UPI : Tidak diterbitkan.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suparno, P, Dr. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.




DOI: http://dx.doi.org/10.52434/jp.v13i1.825

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Pendidikan UNIGA

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan, Universitas Garut

Jalan Samarang. Nomor: 52.A Tarogong kaler - Garut 44151

Email : journal.pendidikan@uniga.ac.id

Download Template :

 

Visitor

View My Stats

Indexed by:

         

Supported by:

  

Tools

   

Copyright © journal.uniga.ac.id 2016 

|Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.