GAMBARAN HISTOLOGI ILEUM ITIK TEGAL BETINA DENGAN PEMBERIAN KITOSAN DALAM RANSUM (Histology Ileum Designs of Tegal Duck with The Granting of The Chitosan in Diet)

Eli Sahara Tuti Widjastuti Rostita L Balia dan Abun

Abstrak


Abstrak
Absorbsi nutrien pada ternak unggas terjadi dalam usus halus. Bagian ileum berperan lebih
banyak sebagai tempat terjadi penyerapan. Kesehatan organ penyerap sangat dipengaruhi oleh
serat dan banyaknya nutrient terserap, sehingga akan berpengaruh terhadap morfologi villi usus.
Kitosan merupakan serat hewan yang digunakan sebagai campuran ransum itik. Tujuan penelitian
adalah melihat potensi kitosan terhadap perkembangan morfologi villi usus halus. Penelitian
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan, 5 ulangan dan masing-masing ulangan
terdiri dari 2 ekor itik. Perlakuan adalah: R0 = 0% kitosan, R1 = 0,5% kitosan, R2 = 2 % kitosan
dan R3 = 2,5% kitosan. Parameter yang diukur: tinggi villi usus, lebar basal villi dan lebar apical
villi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi villi cenderung menurun dengan pemberian
kitosan, lebar basal villi dan lebar apical villi meningkat sampai dosis 2% dan menurun pada
dosis 2,5%.
Kata kunci: Histologi, ileum, itik, kitosan, ransum
Abstract
Nutrient absorption in poultry occurs in the small intestine. The ileum part acts as the site of
absorption. The health of the absorbent organ is strongly influenced by the fiber and the amount
of nutrient absorbed, so that it will affect the morphology of the intestinal villi. Chitosan is an
animal fiber used as a mixture of duck rations. The objective of this study was to look at the
chitosan potential for morphological development of small intestinal villi. The study used
complete randomized design (RAL) 4 treatment, 5 replications and each replication consisted of
2 ducks. The treatments were: R0 = 0% chitosan, R1 = 0,5% chitosan, R2 = 2% chitosan and R3
= 2.5% chitosan. Parameters measured: high intestinal villi, basal basal villi and apical villi width.
The results showed that villi height tended to decrease with chitosan, basal villi width and apical
villi width increased up to 2% dose and decreased at a dose of 2.5%.
Keywords: Histology, ileum, chitosan, diet

Teks Lengkap:

Download PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.52434/janhus.v2i2.366

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


>>>Lihat Artikel Lebih banyak<<<

SUB MENU

 

...................................................................................................................................................................................................................................

Fakultas Pertanian, Universitas Garut.

Jalan Raya Samarang No 52 A Tarogong Kaler Kabupaten Garut.

Email : janhusscience@gmail.com



PISSN/EISSN :                                                UNDUH TEMPLATE

                  

Pengunjung :

View My Satus

Terindex Oleh :

                               

Didukung Oleh :

Tools yang disarankan :

     

Copyright © journal.uniga.ac.id 2018  |  Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.